AUSTRALIA BARAT

Wow, 57% Penduduk Dukung Pajak Minuman Bergula

Kurniawan Agung Wicaksono | Senin, 29 Oktober 2018 | 11:40 WIB
Wow, 57% Penduduk Dukung Pajak Minuman Bergula

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Lebih dari setengah penduduk Australia Barat mendukung pengenaan pajak atas minuman yang mengandung gula. Selain itu, masyarakat juga mendukung adanya pembatasan penjualan minuman tersebut.

Hal ini terungkap dalam survei LiveLighter Cancer Council WA. Sebanyak 57% penduduk mendukung pajak minuman yang mengandung gula. Sebanyak 60% lebih suka membatasi penjualan di gedung milik pemerintah seperti rumah sakit dan pusat rekreasi umum.

Melissa Ledger, Direktur Pencegahan dan Penelitian Kanker mengungkapkan ada hubungan yang jelas antara konsumsi berlebihan pada minuman yang mengandung gula dengan tingkat kelebihan berat badan.

Baca Juga:
Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

“Kita tahu minuman yang mengandung gula memiliki sedikit bahkan tidak ada nilai gizinya. Ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang dapat berpengaruh pada risiko munculnya sejumlah penyakit kronis, termasuk jantung dan kanker,” ujarnya, seperti dilansir dari The West Australian, Senin (29/10/2018).

Menurutnya, pengurangan tingkat obesitas memerlukan pendekatan terpadu dari berbagai sektor, termasuk peningkatan ketersediaan dan akses makanan bergizi. Selain itu, paparan terhadap pemasaran pilihan makanan yang kurang sehati juga perlu dikurangi.

Adapun rata-rata kaleng minuman yang dijual, mengandung setidaknya sembilan sendok the gula. Fakta ini jelas berisiko membatalkan manfaat dari diet sehat. Apalagi, jumlah gula itu lebih dari dua kali lipat ukuran per hari yang disarankan untuk orang dewasa.

Baca Juga:
PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Hal tersebut diperparah dengan kebiasaan konsumsi lebih dari satu kaleng per hari. Oleh karena itu, dia mendukung adanya kebijakan pemerintah yang mulai berlaku pada pekan depan dengan membatasi penjualan minuman yang mengandung gula di rumah sakit.

Sebanyak dua per tiga orang dewasa di Australia Barat kelebihan berat badan dan menderita obesitas. Ini menjadi masalah kesehatan utama di masyarakat. Masalah kesehatan ini, menurut Melissa, cukup mengkhawatirkan dan harus segera ditangani.

“Orang-orang akan membuat pilihan yang lebih baik tentang apa yang mereka konsumsi. Kebijakan ini akan memainkan peran penting dalam menghentikan tingkat obesitas yang terus meningkat selama ini,” jelasnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M