Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Penyelenggara Pemilu.Â
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi tudingan tentang prosesi pemilu 2024 yang rentan diintervensi. Menurutnya, celah intervensi terhadap pemilihan umum sangat kecil karena pada seluruh tahapannya diawasi secara berlapis oleh saksi-saksi dari setiap partai politik hingga aparat.Â
Kendati begitu, Jokowi juga mengingatkan semua pihak untuk tidak coba-coba mengintervensi pemilu. Menurutnya, upaya intervensi nyaris mustahil karena pengawasannya ketat.Â
"Diintervensi dari mana? Setiap TPS ada saksi partai-partai, belum juga aparat di dekat TPS. Artinya apa? Pemilu ini sangat terbuka, bisa diawasi siapa saja, oleh masyarakat, media, dan lain-lain," kata Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Penyelenggara Pemilu, dikutip pada Kamis (9/11/2023).Â
Secara khusus Jokowi meminta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk memastikan pengawasan seluruh tahapan pemilu berjalan dengan baik. Apalagi, anggaran penyelenggaraan pemilu dinaikkan 200%.Â
Sebagai informasi, dana pemilu 2024 menyentuh Rp76 triliun. Dana ini dipakai untuk seluruh prosesi pemilu, termasuk kampanye. Anggaran pemilu sendiri akan dimanfaatkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan kementerian/lembaga.Â
"Saya tadi bisik-bisik ke Pak Ketua DKPP, karena tugasnya memang mengawasi dan mengontrol KPU dan Bawaslu. Harus berani mengontrol, tegas, mengawasi, kalau ada yang tidak benar ya berani meluruskan," kata Jokowi.Â
Jokowi juga menyinggung tentang berjalannya pemilu damai. Beberapa waktu lalu Jokowi sempat mengajak ketiga kandidat calon presiden (capres) menyantap makan siang bersama di Istana Merdeka. Dia berpesan agar masing-masing capres menggaungkan proses dempkrasi yang damai.Â
Menurutnya, perbedaan pandangan politik adalah hal wajar. Hanya saja, ujarnya, jangan sampai elit politik di level atas adem ayem tetapi malah di akar rumput yang ribut-ribut.Â
"Ini yang harus kita jaga bersama," kata Jokowi.Â