BELGIA

Kali Ini Giliran Google Belgia Hadapi Penyelidikan Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 10 Agustus 2017 | 17:25 WIB
Kali Ini Giliran Google Belgia Hadapi Penyelidikan Pajak

BRUSSELS, DDTCNews – Baru-baru ini Google Belgia tengah menghadapi penyelidikan pajak yang dilakukan oleh otoritas pajak Belgia, setelah sebelumnya raksasa internet asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah membekukan ratusan juta euro untuk kasus pajak yang dialami di Inggris dan Italia.

Kementerian Keuangan Belgia mengatakan tidak dapat berkomentar mengenai masalah ini karena semua masalah pajak bersifat pribadi, dan tidak memberikan indikasi apakah penyelidikan tersebut merupakan penyelidikan rutin atau penyelidikan atas kasus yang lebih spesifik.

“Saat ini Google Belgia sedang bernegosiasi dengan otoritas pajak Belgia untuk mencapai kesepakatan. Kami masih belum dapat memastikan tindak lanjut atas penyelidikan pajak ini,” ungkap pernyataan dari Kementerian Keuangan, Rabu (9/8).

Baca Juga:
DJBC Teken Action Plan on Collaboration dengan Belgium Customs

Menanggapi hal tersebut, pihak Google Belgia angkat suara. Juru bicara Google Belgia mengatakan bahwa telah membayar semua kewajiban pajaknya di Belgia dan telah mematuhi Undang-Undang pajak yang berlaku.

“Kami tetap berkomitmen untuk Belgia dan membantu mengembangkan ekosistem online di Belgia,” terangnya seperti dikutip dari geo.tv.

Google Belgia mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa penjualan yang terjadi di Belgia mencapai €32 juta atau Rp500 miliar tahun lalu, dan menghasilkan keuntungan sebesar €1,92 juta atau Rp30 miliar dan telah membayar pajak sebesar €740.000 euro atau Rp11,5 miliar.

Baca Juga:
Perkuat Pengawasan, DJBC Perpanjang Kerja Sama dengan Belgian Customs

Tidak hanya Google, beberapa perusahaan multinasional AS dan perusahaan lainnya banyak yang menyalurkan keuntungan yang diterima di Eropa, kemudian memindahkan keuntungan tersebut ke yurisdiksi dengan tarif pajak rendah seperti Irlandia untuk menghindari tagihan pajak besar.

Baru-baru ini, perusahaan multinasional seperti Google, Apple, Facebook dan Amazon mendapat tekanan di Uni Eropa mengenai praktik bisnis dan pajak mereka. Prancis dan Jerman mengusulkan regulasi baru kepada Uni Eropa untuk mencegah praktik penghindaran pajak yang marak dilakukan oleh perusahaan tersebut. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pegawai Diimbau Cek Kebenaran Pemotongan PPh 21 oleh Pemberi Kerja

Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

Imbauan DJPK Soal Transfer ke Daerah pada Gubernur, Sekda, hingga OPD

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP

Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT