Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menambah kapasitas server untuk mengantisipasi lonjakan jumlah wajib pajak yang mengikuti program pengungkapan sukarela (PPS).
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan dirjen pajak telah memerintahkan penambahan server guna meningkatkan kapasitas aplikasi penyampaian surat pemberitahuan pengungkapan harta (SPPH).
"Tidak [akan down]. Kita sudah tambah server-nya juga. Saya sudah koordinasi dengan teman-teman Direktorat TIK dan arahan Pak Dirjen menyampaikan untuk ditambah server," ujar Neilmaldrin, Kamis (30/6/2022).
Menjelang berakhirnya penyelenggaraan PPS, DJP mencatat ada lonjakan jumlah wajib pajak yang menyampaikan SPPH melalui DJP Online untuk turut serta dalam PPS.
Sebagai gambaran, hingga 30 Juni 2022 pukul 8.00 WIB tercatat sudah ada 212.240 wajib pajak yang mengikuti PPS. Hingga 31 Mei 2022 pukul 8.00 WIB tercatat baru ada 54.991 wajib pajak yang mengikuti PPS.
Dengan demikian, terdapat lonjakan jumlah wajib pajak yang ikut PPS sebanyak 157.249 wajib pajak hanya dalam waktu 1 bulan.
Seiring dengan jumlah wajib pajak yang meningkat, jumlah harta yang diungkap dan PPh final yang disetor pun meningkat signifikan. Nilai harta bersih yang diungkap wajib pajak per 30 Juni 2022 pukul 8.00 WIB mencapai Rp532,42 triliun dengan PPh final yang disetor mencapai Rp54,23 triliun.
Bagi wajib pajak yang belum turut serta dalam PPS, wajib pajak masih berkesempatan untuk mengikuti PPS dengan cara menyampaikan SPPH melalui DJP Online paling lambat pada nanti malam pukul 23.59 WIB. (sap)