KAMBOJA

Disokong Insentif Pajak, Hotel dan Penerbangan Siap Beroperasi

Dian Kurniati
Senin, 08 Juni 2020 | 17.32 WIB
Disokong Insentif Pajak, Hotel dan Penerbangan Siap Beroperasi

Dua orang penerima tamu bersiap di depan pintu hotel di Kamboja. Sejumlah pemilik hotel di Kamboja mengonfirmasi segera beroperasi pada pertengahan Juni 2020, seiring menurunnya dampak akibat pandemi virus Corona. (Foto: 1uphotelcambodia.com)

PHNOM PENH, DDTCNews - Pelaku usaha pariwisata dan penerbangan di Kamboja bersiap kembali membuka usahanya pasca-pandemi virus Corona.

Presiden Asosiasi Hotel Kamboja Clais Chenda mengatakan beberapa pemilik hotel telah mengonfirmasi mereka segera beroperasi pada pertengahan Juni 2020. Persiapan serupa juga dilakukan para pelaku usaha penerbangan internasional.

"Karena situasi pandemi saat ini sudah tampak tenang," katanya, Senin (8/6/2020).

Chenda mengatakan pemerintah telah meluncurkan 4 langkah untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di Kamboja. Salah satunya, memperpanjang pembebasan pajak untuk hotel, losmen, restoran, dan operator travel selama 2 bulan hingga Juli 2020.

Sebelumnya, pemerintah hanya membebaskan pajak untuk pengusaha sektor penerbangan dan pariwisata yang telah berhenti beroperasi selama 3 bulan mulai Maret hingga Mei 2020.

Pemerintah kini juga mengecualikan biaya lisensi pariwisata untuk tahun 2021, sehingga selama krisis pelaku usaha tidak perlu membayar ke Dana Jaminan Sosial Nasional.

Menurut Perdana Menteri Hun Sen, sejauh ini tercatat sekitar 170 perusahaan di sektor pariwisata di Kamboja yang tutup sementara akibat pandemi. Akibatnya, sekitar 16.891 orang menjadi pengangguran.

Selama 4 bulan pertama 2020, kunjungan wisatawan asing ke Kamboja hanya 1,16 juta orang, atau turun 52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dilansir dari khmertimeskh.com, Kementerian Pariwisata juga telah memperkenalkan protokol keamanan tambahan untuk hotel, restoran, resor, dan transportasi publik sebagai langkaanh mencegah penyebaran virus Corona saat kegiatan pariwisata kembali meningkat.

Secara keseluruhan, lebih dari 3.000 bisnis terkait dengan pariwisata di Kamboja telah ditutup sehingga menyebabkan lebih dari 45.400 orang menganggur. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.