Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews – Otoritas pajak Filipina (Bureau of Internal Revenue/BIR) berencana memperpanjang periode pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak penghasilan (PPh) badan.
Wakil Komisaris BIR Arnel Guballa mengatakan pelonggaran waktu pelaporan SPT Tahunan mempertimbangkan peningkatan kasus Covid-19 di Filipina belakangan ini. Di sisi lain, Presiden Rodrigo Duterte juga belum meresmikan pemberlakuan penurunan PPh badan.
"Penyampaian SPT untuk perusahaan akan diperpanjang karena pandemi Covid-19 dan UU CREATE [belum berlaku]," katanya, dikutip pada Rabu (24/3/2021).
Guballa mengatakan periode pelaporan SPT Tahunan PPh badan untuk tahun pajak 2020 normalnya akan berakhir pada 15 April 2021. Namun, dia belum mengumumkan waktu perpanjangan yang akan diberlakukan.
Adapun BIR menargetkan penerimaan pajak senilai P231,57 miliar atau Rp68,7 triliun pada April 2021. Otoritas memprediksi akan ada lonjakan penerimaan karena bersamaan dengan musim pelaporan SPT Tahunan.
Pada tahun ini, BIR menargetkan penerimaan pajak senilai P2,081 triliun atau Rp617,8 triliun. Target itu naik 7% dari realisasi 2020 yang tercatat senilai P1,95 triliun atau Rp578,9 triliun.
Tahun lalu, BIR memberikan perpanjangan waktu pelaporan SPT Tahunan hingga tiga kali karena pandemi Covid-19 yang diikuti kebijakan lockdown. Akibatnya, penerimaan pajak pada April 2020 turun 62% menjadi P90,5 miliar atau Rp26,8 triliun karena pembayaran pajak yang tertunda.
Selain soal pelaporan SPT, otoritas juga memperpanjang batas waktu program amnesty tunggakan pajak hingga 30 Juni 2021 dari batas waktu 31 Desember 2020. Seperti dilansir bworldonline.com, program itu rencana awalnya hanya berlaku hingga 23 April 2020. (kaw)