Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani.
JAKARTA, DDTCNews - Pelaku usaha sudah bersiap dengan tren perlambatan ekonomi global. Sektor domestik harus diperkuat untuk hadapi tantangan tersebut.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang terus dipangkas menjadi tantangan tersendiri. Ketahanan nasional menurutnya menjadi faktor penentu kinerja perekonomian ke depannya.
"IMF pangkas proyeksi pertumbuhan tentu saja tantangan bagi Indonesia, tapi kita ini sudah cukup resilient menghadapi itu," katanya dalam acara Kongkow Bisnis Pas FM, Rabu (10/4/2019).
Lebih lanjut, Shinta menekankan untuk memperkuat perekonomian domestik ditengah ekonomi global yang tengah menurun. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ekonomi tetap tumbuh melalui akselarasi konsumsi dan perbaikan kinerja investasi.
Menurutnya modal menghadapi gejolak ekonomi tahun lalu menjadi pijakan kokoh bagi perumusan kebijakan fiskal dan moneter tahun ini. Dengan demikian, stabilitas makro dapat dijangkarkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi di tahun politik.
"Ya, pengaruh (ke perekonomian) pasti ada. Tapi kita sudah siap. Dan kita bisa resilient menghadapi itu," paparnya.
Seperti diketahui, IMF memproyeksikan ekonomi global hanya tumbuh 3,3% tahun ini. Ini merupakan pertumbuhan paling lambat sejak 2016. Perkiraan itu memotong 0,2 poin asumsi lembaga moneter terkait pertumbuhan ekonomi dunia di awal tahun yang berada di angka 3,6%. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.