LONDON, DDTCNews – Sebanyak 7.500 orang telah menandatangani petisi yang mengusulkan agar Pemerintah Wales memberlakukan cukai untuk mengatasi polusi plastik. Petisi tersebut diinisiasi oleh lelompok kampanye lingkungan Greenpeace.
Tisha Brown, Juru Kampanye Kelautan di Greenpeace Inggris mengatakan cukai baru tersebut dapat digunakan untuk melarang minuman kopi menggunakan wadah plastik seperti polystyrene yang tidak dapat didaur ulang.
“Sebuah langkah harus ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah limbah plastik. Contohnya seperti skema pengembalian deposit botol untuk menangani jutaan sampah botol plastik sekali pakai yang menumpuk di sekitar lautan,” tuturnya, Selasa (12/9).
Berdasarkan Undang-Undang Wales tahun 2014, Pemerintah Wales dapat mengajukan proposal untuk pengembangan cukai baru jika kebijakan tersebut masih dikendalikan di Wales. Namun, kebijakan baru dapat diterapkan jika mendapat persetujuan dari Anggota Majelis, Pemerintah Inggris (The House of Commons and the House of Lords).
Pemerintah Wales, dilansir dalam bbc.com, menyatakan bahwa usulan daftar perluasan pengenaan cukai baru tersebut kemungkinan baru akan diterbitkan pada 3 Oktober 2017.
“Kami akan bekerja sama dengan para ahli dan pembayar cukai untuk mengembangkan sebuah proposal cukai baru yang harus diajukan ke pemerintah Inggris tahun depan,” ungkap pernyataan dari juru bicara Pemerintah Wales.
Berkat paket komprehensif kebijakan daur ulang yang inovatif tersebut, Wales memiliki reputasi sebagai green champion di Inggris, dan merupakan negara pertama di Inggris yang memperkenalkan cukai untuk kantong plastik.