AMERIKA SERIKAT

Trump: Tak Ada Stimulus Baru Tanpa Pemotongan Pajak Gaji

Redaksi DDTCNews | Senin, 04 Mei 2020 | 10:52 WIB
Trump: Tak Ada Stimulus Baru Tanpa Pemotongan Pajak Gaji

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

WASHINGTON, DDTCNews—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan mendukung putaran lain perundangan tentang upaya untuk menambah stimulus virus Corona kecuali di dalamnya terdapat pasal pemotongan pajak gaji.

Trump mengaku ingin melihat RUU infrastruktur yang bisa membantu menghidupkan kembali perekonomian yang runtuh di tengah pandemi virus Corona. Tetapi, pemotongan pajak gaji yang telah lama diinginkannya harus menjadi bagian dari setiap pembicaraan.

“Saya ingin melihat pemotongan pajak gaji, di kedua sisi, yang sangat kuat, karena itu akan benar-benar membuat orang bekerja. Tapi infrastruktur juga sangat penting. Kita akan membangun infrastruktur,” katanya di Washington, Minggu (3/5/2020).

Baca Juga:
AS Berkomitmen Dukung Pembangunan Infrastruktur Berkualitas di IKN

Presiden Trump telah berulang kali meminta Kongres meloloskan pemotongan pajak gaji untuk memerangi penurunan ekonomi yang disebabkan pandemi virus Corona. Ia pertama kali mengusulkan gagasan itu pada awal Maret, tetapi Kongres dengan cepat menolaknya.

Lebih dari 30 juta orang Amerika telah tercatat sebagai penganggur dalam beberapa pekan terakhir, dan para ekonom telah memperingatkan ekonomi tidak mungkin pulih dengan cepat sampai ada vaksin atau pengobatan yang terbukti untuk virus Corona.

Sementara itu, pemotongan pajak penggajian yang diusulkan Presiden Trump diyakini dapat meningkatkan belanja konsumen, tetapi pada saat yang sama, juga dipercaya tidak akan mungkin meningkatkan lapangan kerja.

Baca Juga:
Ditentang AS, Negara Ini Kukuh Implementasikan Pajak Digital

Anggota Senat saat ini sedang merumuskan rancangan undang-undang lain untuk membantu pekerja dan bisnis di tengah dampak pandemi virus Corona. RUU ini, seperti dilansir thehill.com, antara lain berisi stimulus bagi para pelaku usaha yang terdampak pandemi virus Corona.

Partai Demokrat berpandangan RUU tersebut juga harus mencakup sejumlah dana untuk membantu negara-negara bagian yang mengalami kekurangan dana penanggulangan virus ini. Namun, Trump dan Partai Republik terus berusaha memasukkan beleid pemangkasan pajak gaji.

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan RUU itu harus mencakup perlindungan pertanggungjawaban bagi pengusaha atau Senat akan menolaknya. Senat AS sendiri akan kembali ke Gedung Capitol hari ini, Senin (4/5/2020), meski ada kekhawatiran terkait dengan keamanan. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 17:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Daftar IMEI di Bandara Bisa 24 Jam? Begini Kata Bea Cukai

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya