INDIA

Penerimaan Pajak Negara Ini Diperkirakan Terburuk dalam Dua Dekade

Dian Kurniati | Selasa, 28 Januari 2020 | 11:36 WIB
Penerimaan Pajak Negara Ini Diperkirakan Terburuk dalam Dua Dekade

ilustrasi.

NEW DELHI, DDTCNews—Realisasi penerimaan pajak India pada tahun fiskal 2019-2020 diperkirakan akan lebih kecil ketimbang realisasi tahun sebelumnya. Anjloknya penerimaan ini menjadi yang pertamakali dalam dua dekade terakhir.

Menurut data otoritas pajak India per 23 Januari 2020, realisasi penerimaan pajak langsung hanya tercatat 7,3 triliun rupee (US$102 miliar) atau sekitar 54 persen dari target 13,5 triliun rupee (US$189 miliar).

Sumber Asia Times dari otoritas pajak menyebutkan target penerimaan pajak tahun fiskal 2019-2020 sulit tercapai. Bahkan, tak menutup kemungkinan realisasi penerimaan pajak kali ini akan di bawah realisasi tahun fiskal sebelumnya 11,5 triliun rupee.

Baca Juga:
Cegah Penghindaran Pajak di Era Digital, Otoritas Ini Optimalkan CRM

“Melemahnya pertumbuhan ekonomi membuat pengumpulan pajak terpengaruh. Tekanan makin berat seiring adanya penurunan tarif PPh Badan untuk mendorong investasi pada tahun lalu,” sebut sumber itu.

Pemerintah India sebelumnya menargetkan pengumpulan pajak langsung sebesar 13,5 triliun rupee (US$ 189 miliar) untuk tahun fiskal 2019-2020, atau meningkat 17 persen dari tahun sebelumnya. Namun, perlambatan ekonomi membnuat pengumpulan pajak lebih rendah.

Dilansir dari Asia Times, banyak korporasi memilih memangkas jumlah pekerja dan menunda ekspansinya. Namun demikian, perlambatan ekonomi membuat penjualan pelaku usaha ikut menurun.

Baca Juga:
Bagikan Buku Baru, Darussalam Tegaskan Lagi Komitmen DDTC

Pemotongan tarif PPh Badan yang digulirkan pemerintah pada tahun lalu juga belum berefek meningkatkan investasi di India. Target penerimaan yang meleset juga memaksa pemerintah untuk menambah kebutuhan belanja dengan utang.

S C Garg, ekonom yang juga mantan Sekretaris Keuangan India memperkirakan shortfall pajak di India akan mencapai 2 hingga 2,5 triliun rupee pada tahun fiskal 2019-2020. Untuk diketahui, tahun fiskal India dihitung dari 1 April-31 Maret.

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) juga menurunkan estimasi pertumbuhan India 2019 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 6,1 persen karena tekanan di sektor perbankan dan pertumbuhan pendapatan pedesaan yang lemah. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

WP Penerima Tax Holiday IKN Juga Berhak Dapat Pembebasan PPh Potput

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Barang dari Luar Negeri Sampainya Lama, Pasti Kena Red Line Bea Cukai?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:30 WIB PER-6/PJ/2011

Berapa Batas Nilai Zakat yang Bisa Dijadikan Pengurang Pajak?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pungut PPN Atas Penyerahan Hasil Tembakau? Pakai Dokumen CK-1

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:00 WIB BPJS KESEHATAN

Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak