PRANCIS

Draf Pedoman Transfer Pricing 'Hard-to-Value Intangibles' Dirilis

Redaksi DDTCNews
Rabu, 24 Mei 2017 | 15.46 WIB
Draf Pedoman Transfer Pricing 'Hard-to-Value Intangibles' Dirilis

PARIS, DDTCNews – OECD merilis draf diskusi yang berisi panduan kepada administrasi perpajakan mengenai bagaimana menerapkan pedoman penetapan harga transfer pada transfer aset tidak berwujud yang sulit ‘dinilai’(Hard-to-Value Intangibles/HTVI).

Draf yang dirilis pada Selasa (23/5) tersebut bertujuan untuk meningkatkan konsistensi antar-administrasi perpajakan dan mengurangi risiko pajak berganda. Draf diskusi ini juga menyajikan prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam penerapan pendekatan HTVI.

“Pendekatan atas HTVI telah disepakati oleh OECD dan G20 dan dipublikasikan dalam Action BEPS 8-10 pada Oktober 2015. Pendekatan tersebut kemudian ditetapkan dalam Bab VI Transfer Pricing Guidelines OECD,” ungkap salah seorang juru bicara OECD dalam keterangan resminya.

Tidak hanya menyajikan prinsip-prinsip, draf diskusi ini juga memberikan contoh yang menggambarkan penerapan pendekatan HTVI dan membahas interaksi antara pendekatan dan prosedur kesepakatan bersama (the mutual agreement procedure/MAP) di bawah perjanjian penghindaran pajak berganda (tax treaties).

OECD mencatat draf diskusi tersebut belum mewakili posisi konsensus Komite Urusan Fiskal atau badan pendukungnya. Oleh karena itu, pihak yang berminat diundang untuk mengirimkan komentar pada draf diskusi dapat mengirimkan komentarnya dalam format word melalui email [email protected] sebelum 30 Juni 2017.

Komentar yang diberikan tidak lebih dari sepuluh halaman dan harus melampirkan ringkasan eksekutif yang dibatasi sekitar dua halaman. Hal ini, seperti dilansir dalam oecd.org bertujuan untuk memudahkan penyaluran aspirasi kepada pejabat pemerintah.

Semua komentar yang telah diterima dalam draf  diskusi akan diumumkan kepada publik. Komentar diajukan atas nama kelompok, kolektif atau koalisi, atau orang yang mengirimkan komentar atas nama orang atau kelompok dan harus mengidentifikasi semua perusahaan atau individu yang menjadi anggota kelompok kolektif tersebut.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.