KEBIJAKAN FISKAL

BKF: Fundamental Ekonomi Indonesia Terjaga

Redaksi DDTCNews | Selasa, 10 Januari 2017 | 17:20 WIB
BKF: Fundamental Ekonomi Indonesia Terjaga

JAKARTA, DDTCNews – Kondisi ekonomi makro yang cukup terjaga dengan baik pada tahun 2016, membuat pemerintah merasa yakin fundamental ekonomi bisa tetap dijaga pada 2017. Hal ini diupayakan dengan memperbaiki dan membangun sinergi pada beberapa sektor.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan setidaknya ada tiga sektor yang perlu diperbaiki serta dibangun sinerginya lebih baik. Sektor yang dimaksudkan tersebut meliputi sektor moneter, fiskal, dan riil.

“Selain sektor fiskal dan moneter, sektor riil juga perlu diperbaiki untuk menjaga keseimbangan ekonomi nasional. Secara makro, hal ini yang kita lakukan, untuk menjaga keseimbangan,” tuturnya di Jakarta, Selasa(10/1).

Baca Juga:
Pacu Ekonomi di Negara Ini, DPR Minta Target Pajak Bisa Tumbuh 21%

Ia menyatakan jika sektor riil tidak turut diperbaiki maka hal ini kerap disebut dengan istilah ‘bottle neck’. Karena itu pemerintah perlu mengikutsertakan perbaikan sektor riil seiring dengan perbaikan sektor fiskal dan moneter.

Menurutnya, feformasi fiskal yang paling jelas terlihat yaitu mengenai kualitas belanja yang semakin membaik dalam kurun waktu 3 tahun belakangan. Menurutnya hal ini bisa dilihat dari adanya relokasi belanja APBN ke sektor yang lebih produktif.

“Ini adalah reformai kita yang paling besar selama tiga tahun terakhir. Dan ini mendapat apresisasi yang sangat besar,” katanya.

Baca Juga:
Waspadai Dinamika Ekonomi Global terhadap Perdagangan RI, Ini Kata BKF

Beberapa reformasi kebijakan fiskal APBN yang dilakukan adalah melalui skema subsidi yang lebih tepat sasaran dan belanja infrastruktur yang semakin meningkat. Kemudian, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan program layanan dasar.

Program layanan dasar tersebut antara lain seperti pendidikan dan kesehatan. Serta pemerintah juga akan melakukan penguatan desentralisasi fiskal untuk menggenjot reformasi fiskal.

Berdasarkan data year on year pada Q3 tahun 2016, konsumsi rumah tangga tercatat cukup stabil yang mampu mencapai 5%, investasi pun mengalami pertumbuhan yang positif sekitar 4,1%, serta inflasi pun mampu terjaga pada angka 3,02%. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 16 Mei 2024 | 09:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Waspadai Dinamika Ekonomi Global terhadap Perdagangan RI, Ini Kata BKF

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun

BERITA PILIHAN
Minggu, 19 Mei 2024 | 20:20 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Silaturahmi Alumni FEB (KAFEB) UNS, Darussalam Berbagi Pengalaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Baru Daftar NPWP Orang Pribadi, WP Tak Perlu Lakukan Pemadanan NIK

Minggu, 19 Mei 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ajukan Pemanfaatan PPh Final 0 Persen di IKN, Begini Ketentuannya

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

BP2MI Minta Barang Kiriman PMI yang Tertahan Segera Diproses

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:00 WIB PERATURAN PAJAK

Jika Ini Terjadi, DJP Bisa Minta WP Naikkan Angsuran PPh Pasal 25

Minggu, 19 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Penghitungan PPh 21 atas Penarikan Uang Manfaat Pensiun bagi Pegawai