KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Andalkan Kebijakan Counter Cyclical Tahun ini, Apa itu?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 Januari 2020 | 09:48 WIB
Sri Mulyani Andalkan Kebijakan Counter Cyclical Tahun ini, Apa itu?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan memastikan kebijakan counter cyclical atau menjaga kestabilan ekonomi akan dilanjutkan kembali pada tahun ini di tengah ancaman resesi ekonomi dunia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan counter cyclical diperlukan untuk menghadapi pelbagai tantangan ekonomi 2020 yang sudah terlihat sejak awal tahun ini.

"Pada 2020 proyeksi [ekonomi] positif akan terjaga meskipun perkembangan pada Januari ini tidak membuat happy," katanya di Kompleks Parlemen, Selasa (29/1/2020).

Baca Juga:
Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

Hal-hal yang membuat Sri Mulyani tidak happy itu di antaranya kabar perihal wabah virus Corona. Imbasnya, momentum pertumbuhan domestik China menjadi terganggu, sehingga turut memengaruhi negara-negara lainnya.

Selain itu, dinamika geopolitik di Timur Tengah dan gejolak politik AS yang memasuki musim pemilu juga menjadi tantangan perlu diwaspadai Kemenkeu, terutama dalam menjaga ruang fiskal tetap mencukupi.

"(Imbas faktor eksternal) tetap harus diantisipasi spill over ke dalam negeri dengan terus memonitor ruang fiskal," ungkapnya.

Baca Juga:
Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

Untuk menjaga kestabilan ekonomi, Kemenkeu akan melakukan sejumlah kebijakan dari pelbagai sisi. Misal dari penerimaan, pemerintah akan mendukung kegiatan usaha melalui fasilitas fiskal atau pajak.

Dari sisi belanja, pemerintah akan mengakselerasi sejak kuartal I/2020 sebagai bantalan pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara dari sisi pembiayaan, pemerintah akan menjaga agar tidak melebar dari target APBN 2020 sebesar Rp307,2 triliun.

"Kebijakan pajak akan memberikan dukungan berupa restitusi dengan tata kelola yang diperbaiki dan insentif perpajakan. Belanja dilakukan secara produktif dan pembiayaan dijaga secara hati-hati serta akuntabel," imbuhnya.

Untuk diketahui, kebijakan counter cyclical merupakan strategi pemerintah untuk melawan tren booming ekonomi atau resesi ekonomi melalui langkah-langkah fiskal. Hal ini dilakukan guna menjaga ekonomi tetap stabil. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

27 Maret 2020 | 01:15 WIB

mohon ijin bertanya : Untuk Kebijakan CounterCyclical yang akan dijalankan Ibu Menteri, Kebijakan yg seperti apa pola nya nanti?apakah Pola dari Kebijakan Fiskal yg dulu diperbaiki dg merubah implementasi yg pernah ada atau bagaimana? karena mengutip redaksi diatas dg kalimat "Akan dilanjutkan kembali", apakah Masih dg Pola yg sama atau seperti apa? dan bagaimana hasil dr Kebijakan Fiskal yg dulu sehingga ibu menteri bisa Yakin akan menjalankan kembali kebijakan CounterCyclical akan menstabilkan ekonomi? terima kasih🙏

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!

Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS