FILIPINA

ADB Pinjami Rp380 Miliar untuk Kerek Penerimaan Pajak

Dian Kurniati | Senin, 29 Juni 2020 | 16:27 WIB
ADB Pinjami Rp380 Miliar untuk Kerek Penerimaan Pajak

Kantor pusat ADB di Mandaluyong City, Metro Manila, Filipina. (Foto: ADB)

MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina mendapatkan pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) senilai Rp26,5 juta atau Rp380,3 miliar untuk meningkatkan penerimaan pajak di tengah pandemi virus Corona.

Spesialis Manajemen Publik ADB Robert Boothe mengatakan utang itu bagian dari Proyek Reformasi Tata Kelola Daerah untuk meningkatkan pengumpulan pajak dari kepemilikan properti. Dana itu utamanya untuk membangun digitalisasi sistem pajak di wilayah kota dan provinsi di Filipina.

"Memobilisasi pendapatan daerah dengan cara yang efisien, adil, dan transparan menjadi sangat penting agar pemerintah daerah bisa memberikan layanan publik yang berkualitas dan mudah diakses," katanya di Manila, Senin (29/6/2020).

Baca Juga:
Kejar Penerimaan Pajak, Pemkot Bakal Sambangi Kelurahan Satu Per Satu

Boothe tidak memerinci besaran bunga dan ketentuan pembayaran atas utang yang diberikan ADB pada Pemerintah Filipina. Namun dia memastikan utang itu akan sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan pajak Filipina.

Dia menyebut Pemerintah Filipina akan segera memulai digitalisasi sistem pajak daerah menggunakan utang dari ADB tersebut. Misalnya, menyediakan peralatan, membangun sistem digital, serta memberikan pelatihan pada staf di daerah.

ADB juga menilai 'tantangan teknis dan kelembagaan' telah menyebabkan kerugian signifikan dalam penerimaan pajak properti. Sepanjang 2004 hingga 2016, potensi penerimaan pajak properti yang hilang mencapai P30 miliar.

Baca Juga:
Penerimaan Pajak Belum Optimal, Pemkab Bikin Satgas Libatkan Pemuda

Pajak properti merupakan penyumbang terbesar dari penerimaan pemerintah daerah setiap tahun. Pada tahun 2018, Kementerian Keuangan mencatat pendapatan dari pajak properti mencapai 39,4% dari total pendapatan pemerintah daerah.

Sebelumnya, ADB memberikan pinjaman pada Pemerintah Filipina pada November 2019, senilai US$300 juta. Pada saat itu, Proyek Reformasi Tata Kelola Daerah difokuskan untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya operasionalnya.

Selain itu, ADB juga memberi tambahan dana untuk Filipina dalam memerangi penyebaran Covid-19, senilai US$2,61 miliar pada 15 Juni 2020. Utang itu digunakan untuk membeli peralatan pelindung tenaga medis hingga memberikan bantuan tunai untuk masyarakat miskin.

Baca Juga:
DJPK Minta Pemda Tetapkan Target Pajak Daerah dengan Analisis Tren

"Proyek baru ini akan mendukung implementasi reformasi kebijakan di tingkat nasional dan lokal," demikian bunyi pernyataan ADB seperti dilansir dari philstar.com.

Hingga akhir April, Kementerian Keuangan mencatat utang Pemerintah Filipina kepada ADB telah mencapai US$8,41 miliar. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Penindakan Kepabeanan dan Cukai dari Tahun ke Tahun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! WP Ini Tak Kena Sanksi Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024