BANTUAN LANGSUNG TUNAI

Hari Ini, Subsidi Gaji Gelombang Terakhir Cair

Dian Kurniati | Rabu, 07 Oktober 2020 | 09:55 WIB
Hari Ini, Subsidi Gaji Gelombang Terakhir Cair

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah akan memulai proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) atau subsidi gaji kepada 618.588 pekerja yang masuk dalam gelombang V. Penyaluran dilakukan pada hari ini, Rabu (7/10/2020).

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut penyaluran tersebut akan menjadi gelombang terakhir dalam pencairan subsidi gaji tahap I. Menurutnya, Kemenaker telah merampungkan proses pengecekan ulang atau check list data penerima subsidi gaji.

“Besok [hari ini] batch ke-5 akan cair. Karena kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan itu 600.000-an tanggal 30-an [September], kami proses 4 hari kerja dan besok [hari ini] Insyaallah bisa dicairkan," katanya dalam video yang diunggah Kemenaker di Youtube, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga:
Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Ida mengatakan proses check list ulang tersebut untuk memastikan semua penerima subsidi gaji tepat sasaran. Kemenaker lantas menyerahkan data tersebut kepada kepada tim Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Setelah itu, KPPN akan mencairkan dana subsidi upah/gaji kepada bank penyalur. Sebagai proses akhir, bank penyalur – terdiri atas 4 bank Himbara – bertugas menyalurkan uang subsidi ke rekening penerima secara langsung. Rekening itu baik rekening bank Himbara maupun rekening bank swasta.

"Apapun rekeningnya, apakah itu Himbara atau bank di luar bank Himbara. Tidak mensyaratkan bank Himbara sebagai bank penerima subsidi upah," ujarnya.

Baca Juga:
Beralih Pakai Tarif PPN Umum, PKP BHPT Harus Beri Tahu KPP Dahulu

Sepanjang gelombang I-IV, BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan 11,8 juta nomor rekening pekerja. Pada gelombang V, BP Jamsostek menyerahkan data 618.588 pekerja, sehingga secara keseluruhan penerima subsidi gaji mencapai 12,41 juta orang.

Subsidi gaji diberikan Rp600.000 per bulan selama empat bulan sejak September hingga Desember 2020. Namun, pembayarannya dilakukan setiap dua bulan kali, yakni pada kuartal III dan IV/2020.

Ida berharap pemberian subsidi gaji tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional."Saya berharap program subsidi upah ini bisa bermanfaat dan bisa meningkatkan daya beli masyarakat atau meningkatkan konsumsi masyarakat di era pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.

Baca Juga:
Setoran Pajak Kripto Tembus Rp689 Miliar dalam 2 Tahun Terakhir

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp37,7 triliun untuk program subsidi gaji. Alokasi anggaran itu diperkirakan mampu menjangkau 15,7 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta. Namun, penerima bantuan itu hanya 12,41 juta orang dengan perkiraan anggaran yang terpakai hanya Rp29,8 triliun.

Ida sempat menyebut Kemenaker akan menyerahkan sisa anggaran sekitar Rp7,9 triliun kepada kas negara. Nantinya, sisa anggaran itu akan dipakai memberikan bantuan serupa kepada guru honorer dan guru agama. Simak artikel ‘Tak Terserap 100%, Sisa Subsidi Gaji Digeser untuk Guru Honorer’. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

08 Oktober 2020 | 13:28 WIB

sy jg belum bsu

08 Oktober 2020 | 13:07 WIB

masih banyak data yg tdk valid& telah di kembalikan ke pihak bbjs &perusahaan.tp smpi batas akhir masih sja mengembalikan lagi data ke pihak bbjs untuk di krocek lnh lnjt.apa tindakan pemerintah bila perusahaan tdk menyerahkan kembali data pekerja yg brhk mnrm BSU

08 Oktober 2020 | 12:29 WIB

ga usah senyum2 gitu bu mentriii...!!! yg ga dapet banyaak..!!! untung kagak lewat sini, gemmesss... nyessel ikut bpjs, dana ditarik musti resign dulu, mending ikut arisan, duit ga dapet tinggal nabok mulutnya pake sendal basah

08 Oktober 2020 | 12:06 WIB

hadeh udh lah namnya berita begini sampe saat ini dr gelombang 1, ampe gelombang 5 bahkan di laporkan gjh dr blan 4 smpe blan 8 hanya 330rbu yg kami terima padahal prusahaan bsar terkenal bandara soekarno hatta app dibawah naungan ap2 tpi sampe saat ini yg nama blt gx ada padahal gjh bkn dibawah 5 jta lagi hanya 1jta saat ini hanya 980 dilaporkan di bbjs serta sampe kami pun harus di kluarkan skrg tdak ada bantuan menyedihkan

08 Oktober 2020 | 12:06 WIB

hadeh udh lah namnya berita begini sampe saat ini dr gelombang 1, ampe gelombang 5 bahkan di laporkan gjh dr blan 4 smpe blan 8 hanya 330rbu yg kami terima padahal prusahaan bsar terkenal bandara soekarno hatta app dibawah naungan ap2 tpi sampe saat ini yg nama blt gx ada padahal gjh bkn dibawah 5 jta lagi hanya 1jta saat ini hanya 980 dilaporkan di bbjs serta sampe kami pun harus di kluarkan skrg tdak ada bantuan menyedihkan

08 Oktober 2020 | 12:05 WIB

ibu kemnaker apakah sudah tidak ada lgi harapan untuk yg blum dpat BSU smpai tahap 5 ini

08 Oktober 2020 | 12:04 WIB

sma sya jga blum bang

08 Oktober 2020 | 11:48 WIB

Ini atm mandiri kapan cair nya miin

08 Oktober 2020 | 08:00 WIB

apa cuma saya punya kartu BPJS ketenagakerjaan tapi belon dapet BLT???

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

WP Penerima Tax Holiday IKN Juga Berhak Dapat Pembebasan PPh Potput

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Barang dari Luar Negeri Sampainya Lama, Pasti Kena Red Line Bea Cukai?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:30 WIB PER-6/PJ/2011

Berapa Batas Nilai Zakat yang Bisa Dijadikan Pengurang Pajak?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pungut PPN Atas Penyerahan Hasil Tembakau? Pakai Dokumen CK-1

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:00 WIB BPJS KESEHATAN

Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak