KEBIJAKAN PAJAK

Terlanjur Bayar PBB DKI? Bisa Ajukan Kompensasi Lewat Pajak Online

Muhamad Wildan | Rabu, 08 September 2021 | 17:00 WIB
Terlanjur Bayar PBB DKI? Bisa Ajukan Kompensasi Lewat Pajak Online

Suasana pemukiman warga di kawasan Mangga Besar, Jakarta, Jumat (20/8/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Masyarakat DKI Jakarta yang terlanjur membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) 2021 sebelum masa pemberian insentif diskon perlu mengajukan kompensasi melalui pajakonline.jakarta.go.id.

Pengajuan kompensasi untuk tahun pajak 2022 hanya bisa diajukan melalui situs tersebut paling lambat 60 hari sejak Pergub 60/2021 diundangkan. Mengingat beleid tersebut diundang pada 16 Agustus 2021, batas akhir pengajuan kompensasi adalah 16 Oktober 2021.

"Kompensasi ... diberikan untuk tahun pajak 2022 sebesar 20%," bunyi Pasal 18 ayat (2) Pergub 60/2021, dikutip Rabu (8/9/2021).

Baca Juga:
Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

Sebelum mengajukan permohonan kompensasi sebesar 20% atas PBB tahun pajak 2022 secara online, masyarakat DKI Jakarta perlu terlebih dahulu mengunduh formulir surat permohonan kompensasi yang tersedia pada laman Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta.

Pada laman pajakonline.jakarta.go.id, wajib pajak harus masuk ke situs dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu. Setelah berhasil login, wajib pajak perlu memilih menu 'Pelayanan' dan selanjutnya pilih 'Tambah Permohonan Pelayanan'.

Selanjutnya, pilih PBB menu 'Jenis Pajak' dan pilih 'Kompensasi Pergub 60 Tahun 2021' pada menu 'Jenis Sub Pelayanan'.
Selanjutnya, wajib pajak perlu mengunggah data pendukung yang diperlukan antara lain formulir permohonan kompensasi, KTP, dan surat kuasa jika pembayaran PBB dikuasakan.

Setelah selesai mengunggah dokumen yang dipersyaratkan, wajib pajak tinggal klik pilihan 'Saya setuju dengan pernyataan di atas' dan klik 'Simpan'. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

09 September 2021 | 15:20 WIB

saya d tanjubg priok ajuin 30 agustus 21 31 agustus langsung di balas chat. suru perbaiki. tp status request saya masi di review. aku ga bisa edit. juga ga bisa nambah. udah d chat apa yang harus d lakuin sama sekali ga di balas. sampe hari ini 9 sept. status udah berubah dan bisa di edit... 1 minguu guys...

09 September 2021 | 15:20 WIB

saya d tanjubg priok ajuin 30 agustus 21 31 agustus langsung di balas chat. suru perbaiki. tp status request saya masi di review. aku ga bisa edit. juga ga bisa nambah. udah d chat apa yang harus d lakuin sama sekali ga di balas. sampe hari ini 9 sept. status udah berubah dan bisa di edit... 1 minguu guys...

08 September 2021 | 21:54 WIB

Saya tdk bs submit data kompensasi pbb dengan error "data nop di bayar setelah pergub di undangkan". Saya bayat tgl 16.08.2021 jam 10.00, waktu pembayaran tdk ada diskon dan pergub 60 juga blm di beritakan media. Saya komplain ke uppd grogol petamburan katanya akan di follow up ke bagian IT. setelah itu saya kontak lagi tdk pernah ada respon..

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 04 Mei 2024 | 14:15 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Sekarang Ada Komite Aset Kripto, Apa Tugasnya?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Bea Cukai Copot Pegawai Gara-Gara Terlibat Pelanggaran Ini

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:00 WIB KOTA PONTIANAK

Pemkot Kerahkan Ketua RT untuk Percepat Distribusi SPPT PBB

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:01 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Founder DDTC Darussalam Berbagi Kisah Inspiratif tentang Profesi Pajak

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:00 WIB SELEKSI CPNS

Instansi Tak Selesaikan Perincian Formasi, Tes CPNS Terlambat

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:30 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

ASN Pindah ke IKN, Pemerintah Siapkan 4 Opsi Tunjangan Pionir

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal yang Wajib Dilakukan WP ketika Diperiksa

Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI