CALVIN WIRYAPRANATA:

'Cost Saving yang Sehat Perlu Masukan Seluruh Karyawan'

Muhamad Wildan | Minggu, 13 September 2020 | 09:01 WIB
'Cost Saving yang Sehat Perlu Masukan Seluruh Karyawan'

BERKARIR di bidang akuntansi tampaknya sudah menjadi tujuan awalnya. Direktur Keuangan PT Lotte Chemical Titan Tbk Calvin Wiryapranata ini contohnya. Ia sangat serius menekuni bidang akuntansi.

Mulai dari latar belakangnya sebagai sarjana akuntansi, lalu awal berkarier sebagai manajer di kantor akuntan publik, hingga menjabat posisi penting dalam akuntansi di berbagai sektor usaha. Berbeda perusahaan, berbeda pula tantangannya.

Mengelola keuangan PT Lotte Chemical sebagai produsen biji plastik PE (polyethylene) juga memiliki tantangan dan keunikan sendiri. Di tengah Covid-19, penurunan permintaan bukan hal yang mengherankan. Namun, tidak demikian untuk beberapa komoditas, seperti packaging plastik.

Selain pandemi, industri plastik juga dihadapkan tantangan ekstensifikasi barang kena cukai. Lantas, seperti apa pandangan Calvin perihal perjalanan karier, iklim investasi, dan kebijakan perpajakan ke depan? DDTCNews mewawancarainya beberapa waktu lalu. Petikannya:

Bagaimana kabar Anda dan perusahaan selama pandemi ini?
Bersyukur bahwa kami dan teman-teman semua di kantor masih diberikan kesehatan yang baik selama pandemi ini. Perusahaan sejak awal pandemi sudah secara aktif melaksanakan anjuran dari pemerintah pusat maupun daerah.

Kami melakukan social distancing secara ketat di kantor termasuk teman-teman bergilir melakukan pekerjaan dari rumah. Awal-awal memang perlu penyesuaian karena pasti ada perubahan dalam prosedur dan flow of documents, tetapi seiring dengan waktu semuanya bisa berjalan lancar.

Bagaimana dengan kinerja perusahaan?
Kinerja perusahaan secara umum terpengaruh, ini disebabkan oleh kondisi makronya karena di dalam borderless business environment seperti dunia bisnis saat ini setiap gejolak pasti saling memengaruhi. Cukup banyak sektor yang terpapar langsung akibat pandemi Covid-19 ini.

Di sisi lain juga karena naik turunnya siklus dari harga produk komoditas dan itu akan menciptakan multiplier effect dan akan saling memengaruhi. Ujung-ujungnya adalah pengaruh ke supply and demand, kemudian harga dan selanjutnya margin.

Produk perusahaan kami saat ini adalah biji plastik PE (polyethylene) dengan bahan baku utama ethylene, keduanya termasuk komoditas. Tahun lalu sebelum pandemi sebenarnya margin spread produk PE sedang kurang bagus karena market agak oversupply akibat trade war antara AS dan China.

Kondisi tersebut terbawa sampai ke tahun ini lalu ditambah lagi dengan pandemi. Namun, untuk industri plastik ini agak unik. Di tengah pandemi, tetap ada segmen tertentu seperti produk packaging plastik yang permintaannya malah naik.

Hal ini karena banyak barang kebutuhan hidup yang perlu dikirim, karena masyarakat masih menghindari pusat pembelanjaan atau restoran. Selain itu, sebagian APD membutuhkan bahan plastik tertentu. Tentu ada segmen plastik yang turun permintaannya, misalnya minuman dalam kemasan.

Adakah kiat khusus dalam menjalani situasi ini?
Dalam kondisi ini, tentu perusahaan perlu terus menjaga kesehatannya, antara lain dengan menjaga cash flow dan me-manage level inventory yang efisien serta terus-menerus berinovasi untuk melakukan cost saving yang sehat dengan melibatkan dan meminta masukan dari seluruh karyawan.

Soal insentif pajak, bagaimana tanggapan Anda?
Insentif pajak dalam bentuk apapun yang dilakukan pemerintah kami sangat menghargai dan menilainya secara positif karena sedikit banyak pasti akan membantu meringankan beban para pelaku usaha.

Tentu tidak ada yang sempurna, tetapi yang perlu diapresiasi dan diingat, pemerintah sudah bertindak cukup cepat dan tanggap dengan meluncurkan berbagai insentif pajak, walau di tengah berbagai kesulitan. Untuk insentif pajak perusahaan, kami sudah mendaftar dan mendapatkannya.

Rencananya, plastik akan dikenai cukai tahun depan, menurut Anda?
Tidak dapat dimungkiri bahan plastik sintetis merupakan salah satu penemuan yang paling penting dalam peradaban modern karena penggunaannya yang sangat luas dalam berbagai kebutuhan dari rumah tangga, sandang, perdagangan, otomotif, kedokteran, komputer dan masih banyak lagi.

Kantong plastik hanya salah satu dari sekian banyak penggunaannya. Kalau kita coba lihat lebih jeli sebenarnya masalah sampah plastik itu bukan karena penggunaan plastiknya, tetapi lebih ke masalah kebiasaan dan pengelolaan sampahnya.

Itu yang sebaiknya jadi fokus utama dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Sebenarnya plastik tidak perlu dilarang, kita lihat sendiri dalam masa pandemi ini, kalau tidak ada packaging plastik pasti sangat repot. Belum ada penemuan baru substitusi yang sepadan dan seekonomis plastik.


Bagaimana pengalaman Anda terkait dengan pelayanan pajak dan seberapa krusial pajak bagi perusahaan atau investor?
Secara umum, dalam perjalanan awal karier saya yang dimulai di kantor akuntan kemudian berlanjut di korporasi hingga saat ini, saya melihat dan merasakan cukup banyak kemajuan dari berbagai aspek.

Mulai dari modernisasi administrasi, birokrasi, dan pelayanan pajak maupun infrastruktur peraturan-peraturan perpajakan yang ada. Tentu belum sempurna tetapi semakin membaik.

Sektor perpajakan itu penting, tetapi itu hanya merupakan salah satu faktor yang memengaruhi iklim investasi secara keseluruhan. Faktor-faktor penting lainnya adalah seperti infrastruktur, kepastian hukum, kemudahan usaha, serta birokrasi yang efisien.

Kita menghargai dan mendukung usaha keras yang dilakukan telah pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini untuk memperbaiki berbagai faktor-faktor tersebut termasuk reformasi insentif pajak berupa tax holiday dan tax allowance.

Soal daya saing investasi antarnegara di Asean, bagaimana Anda melihat situasinya sekarang?
Kompetisi global saat ini begitu intens, bukan hanya pada sisi dunia usaha tetapi juga pada daya saing antarnegara dalam menarik investasi ke negaranya masing-masing. Pemerintah perlu terus-menerus melakukan evaluasi terhadap berbagai faktor penghambat investasi.

Ukuran keberhasilan yang paling mudah adalah melihat peringkat Ease of Doing Business (EoDB). Kami mengapresiasi pemerintah yang sudah berusaha keras, tetapi kita paham tidak selalu mudah merombak sistem yang sudah berjalan lama, karena ini menyangkut terlalu banyak aspek.

Apa pesan khusus Anda untuk proses reformasi pajak ini?
Keberhasilan reformasi pajak harus merupakan hasil komitmen dan tanggung jawab seluruh stakeholders, yaitu political will dari pengambil kebijakan, institusi perpajakan, pelaku usaha dan seluruh masyarakat.

Reformasi pajak bukan hanya sebagai suatu destinasi, namun saya melihatnya lebih sebagai suatu proses perbaikan yang berkelanjutan sejalan dengan perkembangan dan perubahan di dalam lingkungan ekonomi.

Saya percaya pemerintah sudah punya kajian dan rencana yang matang untuk reformasi pajak yang berkelanjutan yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Apa arti keluarga bagi Anda dan perannya dalam mendukung karier?
Bagi saya, keluarga memiliki peranan yang sangat penting dan menjadi salah satu motivasi utama dalam menapak karier saya.

Kegiatan apa yang Anda lakukan di luar kesibukan pekerjaan?
Saya termasuk orang yang lebih suka berada di rumah daripada di luar rumah, jadi pandemi ini tidak banyak mengubah pola hidup saya yang saya jalani. Banyak hal yang bisa dilakukan di rumah seperti membaca buku, melakukan olah raga ringan, mendengar musik atau mendengarkan ceramah pelajaran hidup yang saat ini begitu berlimpah di dunia maya.

Apa definisi sukses menurut Anda?
Setiap orang memiliki definisi sukses yang berbeda. Bagi saya sukses adalah punya wisdom untuk dapat membedakan mana yang penting dalam hidup, yakni yang memiliki dampak dan nilai legacy.

Kemudian juga mana yang tidak penting dalam hidup, dan mengambil pilihan yang tepat. Kesuksesan yang hanya didasarkan pada ukuran materi semata itu sangat rentan sifatnya.

Apa pengalaman hidup yang menurut Anda penting dan membantu pencapaian karier Anda?
Setiap orang, secara sadar maupun tidak sadar, akan terbentuk oleh berbagai faktor termasuk pengalaman hidupnya dan nilai-nilai yang didapat sejak kecil di dalam keluarga, di bangku sekolah, karier, rumah tangga dan seterusnya.

Kalau saya sendiri, saya merasakan setiap tahapan hidup saya itu pasti ada suatu pengalaman yang unik dan signifikan yang dapat menjadi pembelajaran dan menempa hidup saya sampai saat ini termasuk karier saya.

Fondasi paling dalam dan kokoh, menurut saya adalah nilai-nilai hidup yang ditanamkan sejak kecil oleh kedua orang tua saya yang paling berpengaruh pada saya khususnya oleh ibu saya.

Nilai-nilai tersebut antara lain selalu menjunjung tinggi integritas dan jadi pembelajar seumur hidup. Itulah nilai-nilai yang berusaha saya pegang selama menjalani siklus hidup ini walaupun tidak selalu mudah, karena hidup tidak pernah konstan, selalu ada grafik naik dan turun. (Rig/Bsi)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR

0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

13 September 2020 | 14:29 WIB

Sangat inspiratif sekali 👍

ARTIKEL TERKAIT

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Siapkan Insentif untuk Mobil Hybrid, Seperti Apa?

Kamis, 02 Mei 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP: Pengembalian Pembayaran Pajak Hingga Maret 2024 Rp83,51 triliun

Rabu, 01 Mei 2024 | 07:00 WIB LITERATUR PAJAK

Selamat Hari Buruh! Yuk, Pahami Hak dan Kewajiban Perpajakannya

BERITA PILIHAN

Jumat, 03 Mei 2024 | 19:49 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Masih Bisa Sampaikan Laporan Keuangan secara Manual Jika Ini

Jumat, 03 Mei 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Harga Minyak Mentah RI Naik, Imbas Ketegangan di Timur Tengah

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Siapkan Insentif untuk Mobil Hybrid, Seperti Apa?

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:35 WIB PERMENKOP UKM 8/2023

Begini Aturan Penghimpunan dan Penyaluran Dana Koperasi Simpan Pinjam

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS KEPABEANAN

Update 2024, Apa Itu Barang Kiriman?

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:25 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bikin NPWP Belasan Tahun Lalu dan Kini Non-Aktif, Bisa Digunakan Lagi?

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:35 WIB KEBIJAKAN MONETER

Suku Bunga Acuan BI Naik Jadi 6,25%, Dampak ke APBN Diwaspadai

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Adakan Blokir Serentak, DJP Jatim Sasar 1.182 Rekening Wajib Pajak

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Penyediaan Tenaga Kerja Kena PPN, Pakai Nilai Lain atau Penggantian?