JERMAN

Waduh, Giliran Jerman yang Nyaris Resesi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 15 November 2019 | 16:01 WIB
Waduh,  Giliran Jerman yang Nyaris Resesi

BERLIN, DDTCNews—Perekonomian Jerman nyaris mengalami resesi. Pertumbuhan ekonominya secara kuartalan pada kuartal III tahun ini hanya melaju 0,1%, setelah pada kuartal sebelumnya terkontraksi -0,2%. Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jerman masih 0,5%.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengungkapkan data tersebut menunjukkan Jerman tidak sedang dalam masa krisis atau resesi. Hal tersebut dikarenakan pengeluaran konsumen, pemerintah dan ekspor telah bekerja mengangkat pertumbuhan.

Baca Juga:
Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

“Jerman saat ini tidak sedang dalam masa krisis ekonomi, dengan demikian tidak ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pengeluaran. Kami optimistis Jerman akan memiliki pertumbuhan yang lebih besar tahun depan ,” ungkapnya di Berlin, Kamis (14/11/2019).

Namun, para ahli tetap berpendapat bahwa pada 2020 perekonomian Jerman akan mengalami kesulitan karena meski konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan ekspor tumbuh, sektor manufaktur tetap harus bekerja keras karena permintaan yang menurun.

“Ekonomi global saat ini dalam resesi manufaktur, dan Jerman menupakan pusat manufaktur. Tidak mengherankan bila ekonomi Jerman kini melambat. Permintaan domestik tidak cukup mengimbangi hambatan global ini,” ungkap analis Brandywine Global, Jack McIntyre.

Baca Juga:
Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Laju pertumbuhan ekonomi Jerman saat ini berada di bawah Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. Kondisi Jepang dan Singapura sama menurunnya seperti Jerman dengan pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini yang hanya melaju 0,1%.

“Resesi atau tidak, ekonomi Jerman telah jatuh dalam stagnasi secara de facto, dengan pertumbuhan PDB kuartalan rata-rata 0,1% sejak kuartal ketiga tahun lalu. Melihat ke 2020, sepertinya faktor siklus yang membebani industri Jerman akan sedikit berkurang,” kata ekonom ING Jerman Carsten Brzeski.

Kerstin Braun, Presiden Stenn Group, mengatakan pertumbuhan Inggris adalah yang paling lambat dalam satu dekade. Jerman hanya menghindari resesi, tetapi belum keluar dari ‘hutan yang sebenarnya. Sekarang efek ketidakpastian telah menjadi kenyataan.

“Kita akan melihat pemotongan anggaran untuk perusahaan memasuki tahun 2020. Orang-orang akan mulai merasakan dampak dari lebih sedikit pekerjaan dan upah beku karena perusahaan tetap terhambat oleh prospek ekonomi yang tidak pasti,” katanya seperti dilansir theguardian.com. (MG-avo/Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Jumat, 22 Maret 2024 | 08:39 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tax Ratio Indonesia Rendah, Prabowo: Apakah Kita Lebih Bodoh?

Selasa, 19 Maret 2024 | 09:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Fitch Pertahankan Credit Rating RI pada BBB dengan Outlook Stabil

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel ke APBN

Jumat, 19 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Penghitungan PPh 21 atas Upah Borongan di atas Rp 2,5 Juta per Hari

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB RENCANA KERJA PEMERINTAH 2025

Longgarkan Ruang Fiskal, Defisit APBN 2025 Dirancang 2,45-2,8 Persen

Jumat, 19 April 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pemprov Kaltim Atur Ulang Ketentuan Pajak Daerah, Ini Perinciannya

Jumat, 19 April 2024 | 10:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Jelang Deadline, DJP Ingatkan WP Segera Sampaikan SPT Tahunan Badan

Jumat, 19 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Jumat, 19 April 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Jumat, 19 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Begini Imbauan Ditjen Pajak soal Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan

Jumat, 19 April 2024 | 07:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia