ALIRAN MODAL ASING

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: SBN Makin Menarik Buat Asing

Dian Kurniati | Rabu, 04 Maret 2020 | 16:37 WIB
The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: SBN Makin Menarik Buat Asing

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Kebijakan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 1,25% dinilai akan mendorong banyak modal asing berdatangan ke Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai suku bunga The Fed yang dipangkas akan membuat Surat Berharga Negara (SBN) menjadi menarik di mata asing. Apalagi, ekonomi Indonesia juga relatif stabil.

“Insya Allah tentu dengan tekanan suku bunga menurun dari luar maka capital yang ada menjadi lebih mampu melihat secara lebih realistis opportunity yang ada di negara seperti kita,” katanya di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Baca Juga:
Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Tahun ini, pemerintah menawarkan imbal hasil (yield) untuk SBN bertenor 10 tahun sebesar 7,156%. Sementara SBN bertenor 5 tahun ditawarkan yield hingga 6,24%, serta 5,61% untuk SBN bertenor 3 tahun.

Sri Mulyani menilai keputusan The Fed menurunkan suku bunga acuannya hingga 50 basis poin di tengah risiko wabah virus Corona ini cukup wajar, meski dilakukan mendadak dan sebelum pertemuan dewan gubernur.

Menurutnya kebijakan penurunan suku bunga telah banyak dilakukan dilakukan oleh bank sentral negara lain, termasuk Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuannya (BI 7-Day Repo Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% pada bulan lalu.

Baca Juga:
Bappenas: Wacana Badan Penerimaan Negara di RKP 2025 Belum Final

Selain menurunkan suku bunga acuan, BI juga melonggarkan batas giro wajib minimum perbankan. Sri Mulyani menyebut dua hal itu sebagai relaksasi yang akan menjaga sektor moneter di dalam negeri, di tengah tekanan virus Corona.

Menkeu juga menyatakan akan terus memperluas pemberian insentif fiskal untuk mendorong perekonomian. Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan insentif untuk sektor pariwisata, perumahan, hingga mempercepat transfer ke daerah senilai total Rp10,3 triliun.

Menurut catatan Bank Indonesia sejak tanggal 1 hingga 27 Februari 2020, aliran dana asing yang keluar (outflow) mencapai Rp30,8 triliun, yang terdiri dari SBN Rp26,2 triliun, pasar saham Rp4,1 triliun, serta lainnya dari korporasi.

Sementara total dana asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia secara tahun kalender (year to date) mencapai Rp16 triliun, yang terdiri dari SBN Rp11 triliun, pasar saham Rp1,6 triliun, serta sisanya dari korporasi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN