Ada dua skenario proyeksi dari OECD. Ini tergantung dari bisa atau tidaknya Indonesia terhindar dari gelombang kedua penyebaran Covid-19.

Sembilan sektor ini dinilai memiliki risiko ancaman Covid-19 yang rendah tapi menciptakan lapangan kerja yang luas dan mempunyai dampak ekonomi yang signifikan.

Kondisi ini dilihat dari nilai arus modal keluar. Hal tersebut menjadi perhatian KSSK.

Presiden Jokowi menilai ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 yang hanya tumbuh 2,97% masih lebih baik ketimbang negara lain di tengah pandemi virus Corona.

Presiden Jokowi mengajak para gubernur di setiap daerah merancang program untuk menambah dan memperkuat program stimulus ekonomi.

Skenario pemulihan ekonomi pascapandemi menjadi satu bagian dalam kerangka ekonomi pemerintah tahun depan.

Menkeu Sri Mulyani menegaskan Indonesia saat ini tidak mengalami krisis ekonomi meskipun terjadi krisis kesehatan dan krisis kemanusiaan akibat COVID-19.

Presiden Jokowi meminta para menteri untuk mewaspadai semua risiko global yang terjadi saat ini terhadap rencana kerja tahun depan.

Ketika perekonomian ingin ‘berlari kencang’, impor akan naik signifikan. Di sisi lain, ekspor tidak bisa menandingi kecepatan kenaikan impor.

Proyeksi itu jauh lebih rendah dibandingkan asumsi yang dipatok dalam APBN 2020 sebesar 5,3%.