TARGET PAJAK

Sri Mulyani: Target Penerimaan akan Dikejar Secara Hati-hati

Redaksi DDTCNews | Kamis, 07 Juni 2018 | 14:40 WIB
Sri Mulyani: Target Penerimaan akan Dikejar Secara Hati-hati

JAKARTA, DDTCNews - Target penerimaan pajak sebesar Rp1.424 triliun tahun ini memberikan tantangan tersendiri. Bukan hanya pada peningkatan target setoran tapi juga lanskap ekonomi yang berubah drastis pada tahun ini.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk tahun ini memang diperlukan menggenjot penerimaan pajak secara hati-hati. Sehingga tidak membuat tekanan lebih besar pada dunia usaha.

"Kami akan menjaga supaya ekonomi tidak terlalu khawatir dengan pungutan pajak. Kita juga harus menjaga saat ekonomi mendapat tekanan jangan membuat persoalan atau tekanan yang semakin besar," katanya, Selasa (5/6).

Baca Juga:
Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan gejolak ekonomi berupa depresiasi nilai tukar dan kenaikan harga minyak bisa dimanfaatkan. Dengan begitu, dapat mengkompensasi potensi kehilangan penerimaan dari gejolak yang sebagian besar ditimbulkan oleh aspek eksternal.

Pertama, depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang seharusnya bisa meningkatkan pajak impor. Apalagi, aktivitas impor dalam empat bulan pertama 2018, impor Indonesia tercatat US$60,05 miliar atau meningkat 23,65% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kedua, kenaikan harga minyak yang mempengaruhi pendapatan perusahaan minyak dan gas bumi Kondisi tersebut bisa mendongkrak penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) migas.

Baca Juga:
Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Selama lima bulan pertama 2018 kemarin, rata-rata harga minyak mentah Indonesia US$65,79 per barel atau lebih besar ketimbang asumsi APBN 2018 US$48 per barel.

"Dengan kondisi tersebut saya tidak mau mengatakan penerimaan pajak akan terpengaruh. Tapi pesan yang muncul adalah kami perlu kerja maksimal sesuai dengan potensi yang kami miliki," tutupnya.

Hingga April 2018, penerimaan pajak sudah mencapai Rp383,3 triliun atau 26,91% dari target APBN Rp1.424 triliun. Angka ini juga terbilang meningkat 10,89% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Jumat, 19 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Senin, 08 April 2024 | 11:30 WIB KOTA PEKANBARU

Jadi Panutan Wajib Pajak, ASN di Kota Ini Diminta Patuh Bayar Pajak

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini