TARGET PENERIMAAN PAJAK

Sri Mulyani: Kerja Ekstra Kejar Penerimaan Tahun Ini

Redaksi DDTCNews | Rabu, 06 Juni 2018 | 09:35 WIB
Sri Mulyani: Kerja Ekstra Kejar Penerimaan Tahun Ini

JAKARTA, DDTCNews - Target penerimaan pajak pada tahun ini mencapai Rp1.424 triliun. Bayang-bayang shortfall penerimaan tetap menghantui lantaran lonjakan target yang mencapai 22%-23% dari realisasi tahun 2017.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap melambungkan optimisme terkait pemenuhan target penerimaan pajak tahun ini. Menurutnya, tidak ada kata lain selain kerja keras untuk memenuhi ekspektasi dalam anggaran 2018.

"Jadi kami tidak akan mengatakan shortfall atau tidak, tapi pesannya adalah kepada Pak Robert (DJP) dan Pak Heru (DJBC) ya kerja maksimal sesuai dengan potensi ekonomi yang ada," katanya di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (5/6).

Baca Juga:
Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan tantangan dalam memenuhi target penerimaan pajak dan bea cukai sangat dinamis tahun ini. Pasalnya, indikator ekonomi yang menjadi acuan mengalami perubahan.

Ibarat dua sisi mata uang, perubahan ini memberikan dampak positif sekaligus tekanan pada capaian penerimaan negara yang sebagain besar berasal dari pajak dan bea cukai.

"Jadi baseline target pajak itu berdasarkan capaian memang masih tinggi di atas 20%. Jadi di situ masih ada risiko, apalagi itu basisnya pertumbuhan ekonomi 5,4% dengan inflasi 3,5%. Dan nilai tukar sebesar Rp13.400. Nah sekarang dinamika ketiga itu berubah plus kenaikan harga minyak," terangnya.

Baca Juga:
Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Seperti yang diketahui, target penerimaan perpajakan dalam APBN 2018 sebesar Rp 1.618,1 triliun. Jumlah itu naik 9,87% dibanding target dalam APBN-P 2017 yang dipatok Rp 1.472,7 triliun.

Jumlah itu terdiri dari penerimaan pajak Rp1.424 triliun, naik 10,94% dari target APBN-P 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun. Sementara dari penerimaan bea dan cukai sebesar Rp194,1 triliun, naik 2,59% dari APBN-P 2017 yang sebesar Rp189,2 triliun.

Catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan realisasi pendapatan negara tahun 2017 dilaporkan sebesar Rp1.666 triliun atau 95% dari anggaran yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.343 triliun, PNBP sebesar Rp311 triliun dan hibah sebesar Rp11 triliun. Penerimaan perpajakan sebagai sumber utama pendanaan APBN, hanya mencapai 91% dari anggaran atau naik sebesar 4,5% dibandingkan penerimaan perpajakan tahun 2016.(Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Senin, 08 April 2024 | 11:30 WIB KOTA PEKANBARU

Jadi Panutan Wajib Pajak, ASN di Kota Ini Diminta Patuh Bayar Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M