EFEK VIRUS CORONA

Sri Mulyani Bersiap Hadapi Skenario Pertumbuhan Ekonomi RI 0%

Dian Kurniati | Jumat, 20 Maret 2020 | 16:38 WIB
Sri Mulyani Bersiap Hadapi Skenario Pertumbuhan Ekonomi RI 0%

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi berpotensi mencapai 0% tahun ini apabila efek virus corona atau Covid-19 terus memburik dalam enam bulan ke depan.

Sri Mulyani mengatakan masih mengkaji semua kemungkinan yang terjadi pada ekonomi global dan berpotensi mempengaruhi Indonesia. Meski begitu, ia menilai skenario terburuk yang berpotensi dialami Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi 0%.

"Saat ini kami belum bisa menyampaikan berapa persisnya. Kita berharap akan terjadi penemuan vaksin anti-virus, kalau bisa cepat, akan semakin memperpendek (dampaknya)," katanya melalui konferensi video, Jumat (20/3/2020).

Baca Juga:
Bawaslu Tak Punya Wewenang Audit Dana Kampanye

Jika dampak virus Corona pada perekonomian terus memburuk hingga 6 bulan, Sri Mulyani mencontohkannya dengan perdagangan internasional akan menurun 30% dan penerbangan tertekan 75%. Dampaknya pada ekonomi Indonesia, pertumbuhannya hanya berkisar 2,5% atau bahkan 0%.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan Presiden Joko Widodo telah memerintahkannya menyiapkan semua skenario dampak virus Corona pada perekonomian. Hitungan paling moderat adalah ekonomi mampu tumbuh di kisaran 4%, tetapi ada risiko lebih buruk dari itu.

"Apa artinya kalau tumbuh di bawah 4%? Apa itu di atas 3% atau di bawah 3%? Apakah kemudian mendekati yang lebih rendah," katanya.

Baca Juga:
Soal Rencana Insentif Pajak Mobil Hybrid, Begini Kata Menperin

Sri Mulyani sedang menyiapkan skenario dampak virus Corona jika terus terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Sektor yang diperkirakan semakin tertekan yakni perdagangan internasional dan distribusi barang. Selain itu, kondisi sektor pariwisata juga berpotensi semakin memburuk.

Dia juga menyiapkan skenario terburuk untuk konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi andalan pendorong pertumbuhan. Menurut Sri Mulyani virus Corona menimbulkan risiko disrupsi tenaga kerja yang pada akhirnya bakal ikut berdampak pada konsumsi rumah tangga.

Ada pula skenario masalah anjloknya harga minyak mentah dunia sebagai efek perang harga antara Rusia dan Arab Saudi.

Sembari memikirkan skenario dampak virus Corona pada perekonomian, Sri Mulyani menyebut pemerintah mulai bergerak cepat menyelamatkan sektor industri manufaktur melalui berbagai stimulus fiskal. Ada pula upaya menjaga konsumsi rumah tangga dengan program jaring pengaman sosial seperti percepatan penyaluran bansos PKH, kartu Indonesia sehat, kartu Indonesia pintar, dan kartu sembako. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN