AKUNTABILITAS KEUANGAN

Soal Profesionalisme Auditor Perempuan, Ini Kata Anggota BPK

Redaksi DDTCNews | Minggu, 25 April 2021 | 12:01 WIB
Soal Profesionalisme Auditor Perempuan, Ini Kata Anggota BPK

Anggota VV Badan Pemeriksa Keuangan RI Isma Yatun (tengah). Isma memastikan para auditor perempuan mempunyai peran dan tingkat profesional yang sama dengan auditor laki-laki. (Foto: Antara Sumbar/Aadiat MS)

JAKARTA, DDTCNews - Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun memastikan para auditor perempuan mempunyai peran dan tingkat profesional yang sama dengan auditor laki-laki.

Isma Yatun memaparkan dalam beberapa penelitian justru tingkat skeptisme profesional auditor perempuan lebih tinggi dari pemeriksa lak-laki. Data tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kimberly Frank Charron dan David Lowe pada tahun 2008 terkait skeptisme profesional.

Menurutnya, data tersebut menunjukkan para pemeriksa perempuan memiliki modal yang lebih bagus dalam menjalankan tugas. Dia menyatakan dari sisi kadar profesionalisme auditor tidak dipengaruhi oleh basis perbedaan gender.

Baca Juga:
Kemenkeu Serahkan LKPP 2023, BPK Ingatkan Ini kepada Pemerintah

"Dari beberapa penelitian itu menunjukan perempuan memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama dengan para laki-laki khususnya dalam bidang pemeriksaan," katanya dalam webinar bertajuk Peran Sentral Perempuan di Lembaga Negara Utama dikutip Jumat (23/4/2021).

Ia menambahkan hal tersebut menjadi modal awal bagi para perempuan untuk dapat terus bekerja dengan baik dan mengembangkan diri menunjukan kinerja terbaiknya,

Auditor perempuan dan laki-laki, sambungnya, wajib mengimplementasikan nilai inti BPK yaitu integritas, independensi dan profesionalisme. Dalam melaksanakan audit, nilai tersebut diwujudkan dalam bentuk skeptisme profesional, serta mempunyai audit judgement yang mendukung tujuan audit.

Baca Juga:
Optimalkan PPN dan Iuran, Ditjen Pajak dan BPH Migas Bertukar Data

Oleh karena itu, dia meminta para auditor perempuan di lingkungan BPK terus meningkatkan kompetensi. Pasalnya, masih sedikit pegawai perempuan BPK menduduki jabatan struktural di organisasi auditor negara tersebut.

Pada saat ini jumlah pegawai pelaksana aktif BPK berjumlah 7.188 orang. Sebanyak 3.058 orang di antaranya atau 42,08%, seperti dilansir laman resmi BPK, adalah pegawai perempuan.

Sementara itu, jumlah pegawai yang menduduki jabatan struktural mulai dari eselon I dampai dengan eselon IV adalah 165 orang dari 616 posisi jabatan struktural yang ada di Kantor Pusat maupun di Kantor Perwakilan atau sebesar 26,79%.

Baca Juga:
Catat! Simpan Dokumen Ini untuk Hindari Potensi Pemeriksaan Bukper

Kemudian statistik pada rumpun jabatan fungsional pemeriksa mulai dari level pertama, pemeriksa muda, pemeriksa madya hingga utama diisi oleh 1.594 auditor srikandi BPK. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 39,18% dari total jumlah jabatan fungsional pemeriksa di BPK.

"Jumlah pegawai perempuan ini adalah sangat besar. Karena itu saya selalu mendorong perempuan di BPK dapat terus menunjukan kinerja terbaik sehingga dapat berjalan bersama para laki-laki untuk terus melaksanakan tugas pemeriksaan sebaik-baiknya," terangnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 31 Maret 2024 | 14:00 WIB LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Kemenkeu Serahkan LKPP 2023, BPK Ingatkan Ini kepada Pemerintah

Kamis, 21 Maret 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Optimalkan PPN dan Iuran, Ditjen Pajak dan BPH Migas Bertukar Data

Senin, 11 Desember 2023 | 09:17 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Catat! Simpan Dokumen Ini untuk Hindari Potensi Pemeriksaan Bukper

Minggu, 10 Desember 2023 | 18:15 WIB LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK

BPK Sebut Data Pemicu di Approweb DJP Tidak Sepenuhnya Valid

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel ke APBN

Jumat, 19 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Penghitungan PPh 21 atas Upah Borongan di atas Rp 2,5 Juta per Hari

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB RENCANA KERJA PEMERINTAH 2025

Longgarkan Ruang Fiskal, Defisit APBN 2025 Dirancang 2,45-2,8 Persen

Jumat, 19 April 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pemprov Kaltim Atur Ulang Ketentuan Pajak Daerah, Ini Perinciannya

Jumat, 19 April 2024 | 10:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Jelang Deadline, DJP Ingatkan WP Segera Sampaikan SPT Tahunan Badan

Jumat, 19 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Jumat, 19 April 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Jumat, 19 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Begini Imbauan Ditjen Pajak soal Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan

Jumat, 19 April 2024 | 07:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan