PEREKONOMIAN INDONESIA

PSBB DKI Jakarta Diberlakukan Lagi, Indeks Manufaktur Kembali Merosot

Muhamad Wildan | Kamis, 01 Oktober 2020 | 13:08 WIB
PSBB DKI Jakarta Diberlakukan Lagi, Indeks Manufaktur Kembali Merosot

Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

JAKARTA, DDTCNews – IHS Markit mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia kembali merosot ke zona pesimis pada September 2020. Setelah berada pada zona optimis dengan skor PMI 50,8 pada Agustus 2020, PMI turun ke level 47,2 pada September 2020.

IHS Markit mencatat output sektor manufaktur dan permintaan baru dari pasar turun kembali setelah tumbuh drastis pada Agustus 2020. Akibatnya, pelaku usaha manufaktur kembali mengerem pengeluaran biaya dan memangkas produksi.

"Peningkatan kasus penularan Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan kembali di Jakarta menghambat laju pemulihan sektor manufaktur. Data PMI terbaru menunjukkan kondisi pabrik merosot kembali pada September seiring dengan turunnya penjualan dan produksi," ujar Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw, Kamis (1/10/2020).

Baca Juga:
Manufaktur Terus Ekspansi, Menperin: Setoran Pajaknya Juga Tinggi

Kapasitas produksi sektor manufaktur yang tidak terpakai pun menurun seiring dengan keputusan pelaku usaha sektor manufaktur untuk menurunkan produksi. Akibatnya, aktivitas rekrutmen tenaga kerja pada sektor manufaktur terus mengalami penurunan selama 7 bulan berturut-turut, terhitung sejak awal pandemi Covid-19.

Biaya yang ditanggung sektor manufaktur untuk membeli barang input juga cenderung meningkat akibat depresiasi nilai tukar rupiah. Harga jual produk manufaktur yang rendah kian memperparah kemampuan sektor manufaktur untuk menanggung biaya.

"Perusahaan terus mengurangi kapasitas dan biaya tambahan sebagai upaya untuk mengendalikan biaya. Serapa tenaga kerja juga terus menurun di tengah aktivitas belanja yang terus terkontraksi," ujar Aw.

Baca Juga:
Setoran Pajak Industri Manufaktur Melambat, Ini Kata Sri Mulyani

Untuk meningkatkan penjualan pada masa pandemi, IHS Markit mencatat terdapat beberapa pelaku usaha yang memberikan diskon seiring dengan tekanan inflasi yang terus turun.

"Skor PMI Manufaktur Indonesia terbaru menunjukkan sektor manufaktur masih akan menghadapi tantangan dalam beberapa bulan ke depan. Pemulihan sektor manufaKtur sangat bergantung pada kemampuan negara untuk mengontrol laju penularan Covid-19," imbuhnya.

Aw mengatakan outlook sektor manufaktur pada 2021 masih cenderung optimis. Namun kondisi tersebut masih sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk menghentikan laju penularan Covid-19.

Baca Juga:
Klaim Jokowi: Tidak Lockdown Saat Awal Covid adalah Langkah Tepat

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu pun mengatakan pemerintah akan terus memperkuat langkah tes, lacak, dan isolasi (TLI) serta mendorong peningkatan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol. Protokol yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

"Penguatan TLI oleh pemerintah dan 3M oleh masyarakat sejauh ini merupakan best practice dalam mengendalikan Covid-19," kata Febrio.

Perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan serta dukungan bagi dunia usaha juga akan terus digelontorkan agar masyarakat dan dunia usaha dapat bertahan pada masa pandemi Covid-19. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 03 Agustus 2023 | 12:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Manufaktur Terus Ekspansi, Menperin: Setoran Pajaknya Juga Tinggi

Kamis, 13 Juli 2023 | 13:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran Pajak Industri Manufaktur Melambat, Ini Kata Sri Mulyani

Kamis, 26 Januari 2023 | 10:35 WIB PENANGANAN COVID-19

Klaim Jokowi: Tidak Lockdown Saat Awal Covid adalah Langkah Tepat

Sabtu, 31 Desember 2022 | 16:19 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Bansos Tetap Lanjut Meski PPKM Dicabut

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 13:00 WIB KEANGGOTAAN OECD

OECD Rilis Roadmap Aksesi, Ada 8 Prinsip Pajak yang Perlu Diadopsi RI

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Pakai Stempel Perusahaan yang Berbeda, SPT Tahunan Tetap Sah?

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Kamis, 25 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Ketentuan Pajak Daerah Terbaru di Kota Depok beserta Tarifnya

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB PROVINSI BENGKULU

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemprov Bengkulu Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak