PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan PPN & PPnBM Positif, Sri Mulyani: Bukti Ekonomi Tumbuh Kuat

Dian Kurniati | Selasa, 27 September 2022 | 12:30 WIB
Penerimaan PPN & PPnBM Positif, Sri Mulyani: Bukti Ekonomi Tumbuh Kuat

Warga mengakses aplikasi belanja daring di Jakarta, Sabtu (10/9/2022). Pemerintah hingga akhir Agustus 2022 mengumpulkan Rp8,2 triliun dari pengenaan PPN melalui PMSE dari 106 pelaku usaha PMSE yang telah melakukan pemungutan dan penyetoran PPN ke kas negara. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hingga Agustus 2022 senilai Rp441,6 triliun atau setara 69,1% dari target.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan PPN dan PPnBM menjadi salah satu indikator penting dalam perekonomian, terutama dari sisi konsumsi. Menurutnya, catatan positif pada penerimaan PPN dan PPnBM juga menggambarkan pemulihan ekonomi yang makin kuat dari pandemi Covid-19.

"Ini mengonfirmasi dari tren pemulihan ekonomi kita yang cukup baik dan kuat," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip pada Selasa (27/9/2022).

Baca Juga:
DJPK Minta Pemda Tetapkan Target Pajak Daerah dengan Analisis Tren

Sri Mulyani mengatakan realisasi penerimaan PPN hingga Agustus 2022 menunjukkan kinerja positif, baik pada PPN dalam negeri maupun PPN impor. PPN dalam negeri hingga Agustus 2022 tumbuh 42,2%, jauh lebih kuat ketimbang periode yang sama 2021 dengan pertumbuhan 12,6%.

Penerimaan PPN dalam negeri juga berkontribusi 21,4% dari total penerimaan pajak hingga Agustus 2022.

Secara bulanan, penerimaan PPN pada Agustus 2022 tumbuh 24,8%, melambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 70,6%. Menurutnya, perlambatan itu terjadi karena peningkatan restitusi.

Baca Juga:
BPHTB Kini Terutang Saat PPJB, Jadi Peluang Peningkatan Penerimaan

Sementara pada PPN impor, realisasinya tumbuh 48,9%, juga lebih kuat ketimbang periode yang sama 2021 dengan pertumbuhan 27,8%. PPN impor memiliki kontribusi sebesar 14,9% terhadap penerimaan pajak hingga Agustus 2022.

Secara bulanan, PPN impor tumbuh 63,9%, lebih kuat dari bulan sebelumnya yang sebesar 56,8%. Pertumbuhan itu terjadi sejalan dengan terjaganya aktivitas impor.

"Lagi-lagi ini menggambarkan kegiatan ekonomi, yaitu penciptaan nilai tambah yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 15:00 WIB KOTA TANGERANG SELATAN

BPHTB Kini Terutang Saat PPJB, Jadi Peluang Peningkatan Penerimaan

Rabu, 24 April 2024 | 09:03 WIB KURS PAJAK 24 APRIL 2024 - 30 APRIL 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Senin, 22 April 2024 | 18:00 WIB KOTA BENGKULU

Demi Kejar Penerimaan, Pemkot Bentuk Tim Gerebek Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 18:54 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Level SAK yang Dipakai Koperasi Simpan Pinjam Tidak Boleh Turun

Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP

Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT

Kamis, 25 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

RI Pasang Target Lebih Ambisius dalam Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca