PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Pemerintah Sebut Ekonomi Bakal Melesat pada Kuartal III/2021

Dian Kurniati | Senin, 22 Maret 2021 | 13:45 WIB
Pemerintah Sebut Ekonomi Bakal Melesat pada Kuartal III/2021

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam sebuah webinar, Senin (22/3/2021). (foto: hasil tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebut ekonomi Indonesia akan melesat tajam mulai kuartal III/2021.

Iskandar mengatakan pemulihan ekonomi telah terasa sejak akhir tahun lalu. Menurutnya, pergerakan pemulihan ekonomi tersebut akan makin cepat seiring dengan bertamnbahnya jumlah masyarakat yang memperoleh vaksinasi Covid-19.

"Tentu, pertumbuhan ekonomi ini akan terasa mulai terjadi [peningkatan] di triwulan III ketika mulai banyak yang divaksinasi, dan semakin lama semakin meningkat dan seterusnya untuk tahun 2022," katanya dalam sebuah webinar, Senin (22/3/2021).

Baca Juga:
Rasio Defisit APBN 2025 Dirancang 2,45-2,8 Persen? Ini Kata Kepala BKF

Iskandar menuturkan vaksinasi menjadi faktor penting dalam memulihkan perekonomian. Namun secara bersamaan, ada berbagai pendorong lain untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkisar 4,5% hingga 5,3% pada tahun ini.

Tren pemulihan ekonomi saat ini sudah berada dalam jalur yang tepat, setelah mengalami kontraksi 2,07% pada 2020. Upaya pemulihan ekonomi berjalan beriringan dengan penanganan pandemi Covid-19 seperti pemberlakuan PPKM mikro.

Menurut Iskandar, kebijakan PPKM skala mikro di beberapa provinsi menunjukkan tren penurunan kasus aktif Covid-19. Apabila tren penurunan kasus terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi juga akan melaju lebih cepat.

Baca Juga:
Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Apalagi, pemerintah melakukan reformasi struktural untuk menarik lebih banyak investasi, terutama melalui penerbitan UU Cipta Kerja. Pemerintah saat ini sedang berfokus untuk mengeksekusi UU Cipta Kerja sehingga dapat segera berdampak pada perekonomian nasional.

"Dengan kombinasi antara aspek kesehatan dengan mendorong ekonomi dalam jangka pendek dengan fiscal spending, dengan reformasi struktural, ditambah [peningkatan] konsumsi maka diharapkan pertumbuhan kita bisa lebih tinggi," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 13:00 WIB KEANGGOTAAN OECD

OECD Rilis Roadmap Aksesi, Ada 8 Prinsip Pajak yang Perlu Diadopsi RI

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Pakai Stempel Perusahaan yang Berbeda, SPT Tahunan Tetap Sah?

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Kamis, 25 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Ketentuan Pajak Daerah Terbaru di Kota Depok beserta Tarifnya

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB PROVINSI BENGKULU

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemprov Bengkulu Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak