EKONOMI INDONESIA

Kepala BKF: Pariwisata Bisa Tekan Impor Jasa RI

Redaksi DDTCNews | Senin, 16 Juli 2018 | 15:31 WIB
Kepala BKF: Pariwisata Bisa Tekan Impor Jasa RI

JAKARTA, DDTCNews - Ekspor jasa Indonesia masih belum optimal dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, sektor ini jadi salah satu penyumbang angka defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan perlu adanya perbaikan struktural dalam ekspor-impor Indonesia. Sektor pariwisata bisa jadi tumpuan untuk mengerek ekspor jasa Indonesia dalam jangka pendek.

Lebih lanjut, Suahasil menerangkan bahan sektor jasa yang menyumbang positif pada neraca transaksi berjalan adalah jasa perjalanan sebesar US$4 miliar. Sektor ini terkait kedatangan turis ke Indonesia yang dapat menjadi pendorong ekspor jasa.

Baca Juga:
BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI

"Jasa perjalanan itu isinya turis, turis masuk ke Indonesia mengeluarkan uang di Indonesia. Ini sepertinya ada harapan dari turis ini," kata Suahasil.

Lebih lanjut Suahasil menjelaskan jika dibandingkan pada 2014 jumlah turis masuk ke Indonesia tercatat sebanyak 9,4 juta orang. Sedangkan pada 2017 mencapai 14 juta orang. Namun, jumlah itu punya ruang besar untuk bertumbuh. Pasalnya negara ASEAN, seperti Thailand berhasil menggaet turis hingga 20 juta orang tiap tahunnya

"Tahun ini kami berharap 15 juta turis, dan berharap neraca jasanya positifnya lebih tinggi. Bisa mengkompensasi defisit yang di transportasi. Jadi turis adalah ekspor jasa yang menarik," ungkap Suahasil.

Baca Juga:
Ekspor Jasa Web Hosting Dapat Tarif PPN 0%, Ada Syarat Tertentu?

Seraya mendorong sektor pariwisata, perlu perbaikan pada sektor lain dalam struktur ekspor-impor Indonesia. Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan pada impor komoditas baku dalam melakukan produksi berorientasi ekspor.

"Penyakit struktural kita adalah jika melakukan ekspor maka harus impor dulu. Ini coba kita carikan solusinya dalam jangka menengah. Salah satunya dorong masuknya industri hulu di dalam negeri," paparnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI

Senin, 22 April 2024 | 12:07 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan RI Surplus US$4,47 Miliar pada Maret 2024

Kamis, 04 April 2024 | 15:45 WIB KONSULTASI PAJAK

Ekspor Jasa Web Hosting Dapat Tarif PPN 0%, Ada Syarat Tertentu?

Jumat, 15 Maret 2024 | 10:15 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Surplus Perdagangan Februari 2024 Mengecil, Begini Catatan BPS

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini