KEGIATAN EKSPOR IMPOR

Kemenperin Sebut Insentif Pajak Pacu Kinerja Industri Manufaktur

Dian Kurniati | Kamis, 23 Juli 2020 | 15:41 WIB
Kemenperin Sebut Insentif Pajak Pacu Kinerja Industri Manufaktur

Ilustrasi pekerja melakukan uji coba pada mesin pengolah makanan otomatis buatannya sebelum di ekspor ke Australia, Myanmar dan Malaysia di sebuah industri manufaktur sub sektor mesin di Purwantoro, Malang, Jawa Timur, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.

JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah mengklaim kinerja industri makanan dan minuman (mamin) serta industri logam dasar masih memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor pada sektor manufaktur pada semester I/2020.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ekspor industri mamin semester I/2020 tercatat US$13,73 miliar, sedangkan industri logam dasar senilai US$10,87 miliar. Kedua sektor ini menjadi unggulan di tengah pandemi Covid-19.

"Dengan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam kita, hasilnya adalah penerimaan devisa dari ekspor. Selain itu, multiplier effect lainnya, aktivitas industri dapat menyerap tenaga kerja," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).

Baca Juga:
Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Agus menambahkan catatan positif manufaktur ini tidak terlepas dari stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah. Stimulus tersebut misalnya berupa insentif pajak yang dalam program pemulihan ekonomi nasional dianggarkan Rp120,6 triliun.

“Kami akan menjaga momentum saat ini dengan percepatan stimulus sektor manufaktur pada semester II/2020. Percepatan stimulus ke manufaktur dapat mendorong industri berorientasi ekspor untuk meningkatkan kapasitas produksinya," ujarnya.

Agus menyebutkan industri mamin juga menjadi salah satu industri yang berpeluang pulih cepat pada paruh kedua tahun ini. Hal ini dikarenakan industri mamin memiliki pangsa pasar yang luas di antaranya seperti produk mi instan yang diekspor ke Afrika.

Baca Juga:
Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Selain itu, industri logam juga berpotensi pulih cepat. Pasalnya, produk yang dihasilkan berupa bahan baku utama yang menunjang kegiatan produksi di sektor lainnya seperti industri otomotif, maritim, dan elektronik.

Di sisi lain, industri pengolahan nonmigas masih memberikan kontribusi terbesar bagi kinerja ekspor nasional. Pada paruh pertama tahun ini, produk manufaktur sudah mencapai US$60,76 miliar atau 79,52% dari total ekspor nasional sebesar US$76,41 miliar.

Sektor-sektor yang mengalami kenaikan ekspor secara signifikan pada semester I/2020 antara lain industri barang logam, bukan mesin, dan peralatannya yang tumbuh 16,6% dengan nilai ekspor US$578,3 juta.

Kemudian, ada industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional yang tumbuh 15,2% dengan nilai ekspor US$317 juta, serta industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh 15% dengan nilai ekspor US$15,92 juta. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor