KINERJA PERDAGANGAN

Impor Turun Signifikan, Neraca Perdagangan Berbalik Surplus

Redaksi DDTCNews | Jumat, 15 Maret 2019 | 11:23 WIB
Impor Turun Signifikan, Neraca Perdagangan Berbalik Surplus

Suasana konferensi pers BPS, Jumat (15/3/2019).

JAKARTA, DDTCNews – Neraca perdagangan Indonesia berbalik surplus pada Februari 2019. Hal ini dikarenakan kinerja impor tertekan lebih dalam, meskipun ada penurunan dari sisi ekspor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pada Februari 2019 neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$0,33 miliar. Padahal, selama empat bulan sebelumnya neraca perdagangan mencatatkan defisit. Pada Januari 2019, neraca tercatat defisit US$1,06 miliar.

“Impor turun tajam 18,61% dibanding Januari 2019. Semua golongan tercatat mengalami penurunan impor,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jumat (15/3/2019).

Baca Juga:
APBN Catatkan Surplus Rp 22,8 Triliun, Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Dia memaparkan kinerja pengapalan dari luar negeri pada Februari 2019 tercatat senilai US$12,2 miliar. Performa ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya senilai US$14,99 miliar.

Dari sisi golongan penggunaan barang, penurunan impor banyak dipengaruhi berkurangnya impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong dari bulan Januari 2019. Secara persentase, impor barang konsumsi turun sebesar 17,43%, impor bahan baku turun 21%, dan impor barang modal turun 7%.

Suhariyanto mengatakan penurunan impor ini merupakan pertanda bagus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2019. Kebijakan pengendalian impor pemerintah juga mulai membuahkan hasil dengan adanya penurunan impor barang konsumsi.

Baca Juga:
APBN Catatkan Surplus Rp 22,8 Triliun hingga 15 Maret 2024

“Penurunan impor ini kabar bagus dan berharap bisa dikendalikan. Hal ini sudah terlihat dari kebijakan untuk menaikkan PPh atas 1.147 barang yang biasa di subtitusi oleh industri dalam negeri,” paparnya.

Di sisi lain, kinerja ekspor pada Februari 2019 tercatat senilai US$12,53 miliar, turun sekitar 10,05% dibandingkan dengan bulan sebelumnya senilai US$13,93 miliar. Penurunan ekspor terjadi baik di sektor migas maupun nonmigas.

Meskipun mencatat surplus pada Februari 2019, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit selama dua bulan pertama. Angka defisit selama tahun berjalan tercatat sebesar US$0,73 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$0,81 miliar. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 25 Maret 2024 | 12:01 WIB KINERJA FISKAL

APBN Catatkan Surplus Rp 22,8 Triliun, Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Selasa, 19 Maret 2024 | 12:15 WIB KINERJA FISKAL

APBN Catatkan Surplus Rp 22,8 Triliun hingga 15 Maret 2024

Jumat, 15 Maret 2024 | 10:15 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Surplus Perdagangan Februari 2024 Mengecil, Begini Catatan BPS

Minggu, 03 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Klaim Harga Beras Bakal Turun Pertengahan Bulan Ini

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi