KANWIL BEA CUKAI JATENG DAN DIY

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 720.000 Rokok Ilegal

Dian Kurniati | Rabu, 10 Februari 2021 | 10:02 WIB
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 720.000 Rokok Ilegal

Ilustrasi. (foto: moneycontrol.com)

JAKARTA, DDTCNews – Kanwil Bea Cukai Jateng dan DIY menyita kendaraan truk pengangkut rokok polos yang tidak dilekati pita cukai senilai Rp734,4 juta.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil BC Jateng dan DIY Arif Setijo Nugroho mengatakan kendaraan itu memuat rokok ilegal yang produksi di Jawa Timur untuk dikirim ke Sumatra. Pelaku menutupi rokok ilegal dengan muatan buah naga dan salak.

"Pelaku sengaja merekayasa pengangkutannya. Modusnya adalah dengan menutupinya dengan muatan buah naga dan salak yang dimaksudkan untuk mengelabui petugas," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).

Baca Juga:
Catat! Ini Beda Layanan Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina Kesehatan

Arif mengatakan penindakan terjadi pada Senin (8/2/2021) pukul 04.00 WIB. Dari hasil pencacahan barang, truk mengangkut 45 koli rokok polos atau tanpa dilekati pita cukai. Total rokok polos yang diangkut adalah 720.000 batang rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) berbagai merek senilai Rp734.4 juta.

Arif menyebut potensi kerugian negara yang diamankan diperkirakan mencapai Rp482,63 juta, terdiri atas nilai cukai sebesar Rp378 juta, pajak rokok Rp37,8 juta, serta pajak pertambahan nilai (PPN) hasil tembakau Rp66.83 Juta.

Penindakan terjadi di Jalan Tol Semarang-Batang KM. 389, Semarang, Jawa Tengah. Awalnya, tim memperoleh informasi intelijen mengenai pergerakan truk dengan ciri tertentu dari Jawa Timur. Truk itu diduga membawa rokok ilegal ke Sumatra melewati Semarang.

Baca Juga:
DJBC Sebut Fasilitas ATA Carnet Bisa Dimanfaatkan untuk Produksi Film

"Pelaku mencoba memanfaatkan situasi di Semarang yang tengah banjir dan menerapkan gerakan Jateng di rumah saja pada weekend kemarin, berharap petugas lengah dalam melakukan pengawasan," ujarnya.

Petugas kemudian menangkap sopir dan kernet truk untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku peredaran rokok ilegal dapat dijerat dengan Pasal 54 UU No. 39/2007 tentang Cukai.

Setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya akan dipidana. Mereka bisa dipenjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun, dan/atau dikenai denda paling sedikit 2 kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

10 Februari 2021 | 20:47 WIB

Penegakkan hukum yang sangat baik! Modus penyeludupan produk tembakau atau BKC lainnya yang illegal tentunya sangat merugikan penerimaan negara. Selain itu, BKC illegal tersebut juga dapat berbahaya bagi masyarakat karena tidak jelas pengendaliannya dan produknya seperti apa. Semoga modus-modus seperti ini semakin banyak lagi yang terungkap!

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 17 April 2024 | 09:00 WIB FASILITAS KEPABEANAN

DJBC Sebut Fasilitas ATA Carnet Bisa Dimanfaatkan untuk Produksi Film

Selasa, 16 April 2024 | 14:00 WIB LAYANAN BEA DAN CUKAI

Modus Penipuan Catut Bea Cukai, Pelaku Kerap Berikan Nomor Resi Palsu

Selasa, 16 April 2024 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Bebas Utang Pajak Jadi Syarat Penunjukan Mitra Utama Kepabeanan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan