EFISIENSI BIROKRASI

Birokrat Sibuk Urus SPJ, Ini Kritik Jokowi

Redaksi DDTCNews | Selasa, 20 September 2016 | 16:54 WIB
 Birokrat Sibuk Urus SPJ, Ini Kritik Jokowi Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/9) pagi. (Foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution berkoordinasi untuk membuat format laporan keuangan yang lebih sederhana dan berorientasi pada hasil.

Dia menilai sistem pelaporan yang ada saat ini terlalu bertele-tele. Bahkan menurutnya, sekitar 60% – 70% aktivitas birokrasi di Indonesia setiap harinya terkuras untuk membuat surat pertanggung jawaban (SPJ).

“Mohon maaf. Energi kita juga jangan habis di SPJ-SPJ. Maaf, kalau orientasi kita ke situ terus, menurut saya keliru,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2016 di Istana Negera, Selasa, (20/9).

Baca Juga:
RI Masuk FATF, Jokowi: Waspadai Pencucian Uang Berbasis Teknologi

Jokowi meminta seluruh jajaran pemerintah tidak terjebak pada rutinitas yang selama ini dianggap benar. Dia menuntut para birokrat untuk lebih fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang produktif.

Dia memberikan contoh konkret seperti yang terjadi di Dinas Pertanian. Menurutnya, dulu pengawas pertanian lapangan setiap pagi menjalankan tugasnya dengan berjalan kaki di pematang sawah, bercengkerama dengan petani dan memberikan bimbingan pada petani.

Namun, situasi sekarang ini sangat berbeda jauh. Dia mengatakan kini pegawai di Dinas Pertanian dan Kementerian Pertanian lebih banyak berada di ruangan yang dilengkapi pendingin, duduk di belakang meja, dan mengerjakan SPJ.

Baca Juga:
ASN Mulai Pindah ke IKN pada September 2024

“Sekarang banyak guru dan kepala sekolaj yang tidak fokus pada kegiatan belajar-mengajar karena mengurus SPJ. Di sekolah-sekolah, di ruang guru, kuitansi-kuitansi, SPJ itu pasti,” tegasnya seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet.

Selain itu, Jokowi meminta setiap kementerian/lembaga benar-benar mengoptimalkan penggunaan anggaran. “Penggunaan setiap rupiah uang rakyat harus dipastikan, sepenuhnya digunakan untuk kepentingan rakyat, dan benar-benar dirasakan manfaatnya langsung oleh rakyat,” pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 17 April 2024 | 15:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

RI Masuk FATF, Jokowi: Waspadai Pencucian Uang Berbasis Teknologi

Rabu, 17 April 2024 | 13:37 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

ASN Mulai Pindah ke IKN pada September 2024

Senin, 08 April 2024 | 13:30 WIB LEBARAN 2024

Tinjau Arus Mudik, Jokowi Soroti Kemacetan Parah di Merak

Kamis, 04 April 2024 | 10:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Presiden Jokowi Ingin Lanjutkan Bantuan Beras Hingga Desember 2024

BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?